Rupiah Berpeluang Reli Didukung Paket Kebijakan
A
A
A
JAKARTA - Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini berpeluang reli didorong sentimen ekspektasi lebih baiknya pengaruh dari paket kebijakan ekonomi jilid V.
"Meski kami belum dapat memastikan akan terjadinya suatu tren penguatan untuk jangka menengah-panjang, namun jika sentimen yang ada cukup direspon positif maka minimal untuk perdagangan (23/10/2015) masih dapat melanjutkan kenaikannya," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Karena itu, tetap cermati sentimen yang akan muncul. Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.625-13.655/USD.
Posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.640/USD, menguat sebesar 56 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.696/USD
Kemarin rupiah mampu melampaui ekspektasi akan terjadinya pelemahan, terhadap euro dan USD, termasuk juga terhadap yen dan dolar Kanada.
"Laju USD terlihat menguat, namun terhadap mata uang Asia lainnya laju USD cenderung melemah, sehingga mampu memberikan angin segar pada laju rupiah untuk berbalik menguat," jelas Reza.
"Meski kami belum dapat memastikan akan terjadinya suatu tren penguatan untuk jangka menengah-panjang, namun jika sentimen yang ada cukup direspon positif maka minimal untuk perdagangan (23/10/2015) masih dapat melanjutkan kenaikannya," ujar Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Karena itu, tetap cermati sentimen yang akan muncul. Dia memprediksi rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia akan berada pada rentang Rp13.625-13.655/USD.
Posisi rupiah kemarin berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.640/USD, menguat sebesar 56 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.696/USD
Kemarin rupiah mampu melampaui ekspektasi akan terjadinya pelemahan, terhadap euro dan USD, termasuk juga terhadap yen dan dolar Kanada.
"Laju USD terlihat menguat, namun terhadap mata uang Asia lainnya laju USD cenderung melemah, sehingga mampu memberikan angin segar pada laju rupiah untuk berbalik menguat," jelas Reza.
(rna)