Distribusi Listrik Industri Terhambat Infrastruktur

Minggu, 25 Oktober 2015 - 21:23 WIB
Distribusi Listrik Industri Terhambat Infrastruktur
Distribusi Listrik Industri Terhambat Infrastruktur
A A A
SEMARANG - PT PLN (Persero), distribusi Jawa Tengah dan DIY, terus meningkatkan jumlah gardu induk untuk melayani sektor-sektor industri yang ada supaya kebutuhan listrik terpenuhi. Saat ini, distribusi listrik bagi sektor industri terhambat infrastruktur.

General Manager PT PLN Distribusi Jateng-DIY, Yugo Riyanto mengatakan, jumlah pelanggan listrik untuk sektor indutri tidaklah sebanyak pelanggan rumah tangga, namun untuk konsumsi daya listrik sangat besar.

“Pelanggan rumah tangga mencapai 9,8 juta, sementara untuk pelanggan bisnis 1,8%, dan pelanggan industri 0,8%. Pelanggannya memang sangat kecil, tetapi konsumsi energinya sangat besar yakni mencapai 40-45%,” ujarnya, Minggu (25/10/2015).

Dia mengatakan, secara kapasitas untuk kebutuhan listrik industri sampai saat ini masih sangat cukup. Hanya saja ada sedikit kendala berupa persiapan infrastruktur transmisi dan gardu induk.

“Ini menjadi tugas PLN dan tentunya dengan dukungan pemerintah, bagaimana supaya pembangunan infrastruktur kelistrikan semakin baik, untuk melayani sektor-sektor industri supaya bisa berjalan lancar,” katanya.

Yugo mengaku, dengan kelancaran distribusi listrik untuk sektor industri diharapkan perekonomian di wilayah Jateng dan DIY tumbuh, sehingga kesejahteraan masyarakat semakin tinggi, dan lapangan pekerjaan semakin bertambah. “Sektor industri sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Dia menjelaskan, di Jateng cukup banyak yang akan dibangun gardu induk untuk melayani sektor Industri. Yang paing dekat adalah di daerah Purwokerto, Ngampel Boyolali, kemudian beberapa pelanggan industri yang membutuhkan gardu induk, seperti pabrik semen di Purwokerto dan pabrik semen di Rembang. "Kawasan Surakarta dan sekitarnya juga masih memerlukan penambahan gardu induk,” tambahnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7214 seconds (0.1#10.140)