Survei: 43,5% Masyarakat Tak Puas Kinerja Ekonomi Jokowi-JK
A
A
A
JAKARTA - Kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di bidang ekonomi kembali mendapat nilai negatif dari masyarakat.
Survei The Founding Fathers House (FFH) mencatat 43,5% masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK di bidang ekonomi. Hanya 27,8% publik mengaku puas.
"Bidang ekonomi jadi paling krusial yang harus ditangani Jokowi-JK," ujar peneliti FFH Dian Permata dalam siaran persnya di Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2015).
Dia menyampaikan, hasil ini sama dengan rilis sejumlah lembaga survei ternama lainnya. Ada beberapa masalah yang membuat penilaian publik negatif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK di bidang ekonomi.
"Seperti masalah nilai tukar rupiah terhadap dolar (USD) yang masih fluktuatif, kenaikan harga BBM hingga pengangguran," terangnya.
Sebab itu, lanjut dia, penting bagi Jokowi-JK bersama pembantunya segera bekerja lebih keras meningkatkan ekonomi Indonesia guna mendapatkan tingkat kepuasan lebih tinggi dari masyarakat. "Performa kabinet kerja yang beririsan dengan ekonomi mesti ditingkatkan lagi," tandasnya.
Sekadar informasi, penelitian ini dilakukan pada 10 September hingga 21 Oktober 2015 di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.090 sampel dan margin of error 2,97%, serta tingkat kepercayaan 95%.
Survei The Founding Fathers House (FFH) mencatat 43,5% masyarakat tidak puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK di bidang ekonomi. Hanya 27,8% publik mengaku puas.
"Bidang ekonomi jadi paling krusial yang harus ditangani Jokowi-JK," ujar peneliti FFH Dian Permata dalam siaran persnya di Jakarta Selatan, Selasa (27/10/2015).
Dia menyampaikan, hasil ini sama dengan rilis sejumlah lembaga survei ternama lainnya. Ada beberapa masalah yang membuat penilaian publik negatif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi-JK di bidang ekonomi.
"Seperti masalah nilai tukar rupiah terhadap dolar (USD) yang masih fluktuatif, kenaikan harga BBM hingga pengangguran," terangnya.
Sebab itu, lanjut dia, penting bagi Jokowi-JK bersama pembantunya segera bekerja lebih keras meningkatkan ekonomi Indonesia guna mendapatkan tingkat kepuasan lebih tinggi dari masyarakat. "Performa kabinet kerja yang beririsan dengan ekonomi mesti ditingkatkan lagi," tandasnya.
Sekadar informasi, penelitian ini dilakukan pada 10 September hingga 21 Oktober 2015 di 34 provinsi dengan jumlah responden 1.090 sampel dan margin of error 2,97%, serta tingkat kepercayaan 95%.
(dmd)