Sentimen Konsumen China Anjlok pada Oktober

Rabu, 28 Oktober 2015 - 11:12 WIB
Sentimen Konsumen China...
Sentimen Konsumen China Anjlok pada Oktober
A A A
BEIJING - Sentimen konsumen di China anjlok pada Oktober karena prospek bisnis menurun drastis dan anggaran belanja rumah tangga melemah.

Indikator sentimen konsumen China, yang disurvei Westpac MNI jatuh ke 109,7 pada Oktober dari bulan sebelumnya 118,2, menandai posisi terendah sejak survei dimulai pada 2007.

Prospek bisnis ke depan menjadi yang paling terpukul, dengan kondisi bisnis dalam satu tahun mengalami penurunan 10,3%, sedangkan kondisi bisnis dalam lima tahun turun 8,2%.Anggaran belanja pada kondisi yang sama juga melemah, masing-masing turun 5,3% dan 7,3%.

Survei diambil dari konsumen di 30 kota di China mulai dari tingkat 1 sampai tingkat 3. Responden mengatakan bahwa mereka berencana mengurangi kegiatan belanja dan hiburan mereka dalam waktu dekat.

"Hasil ini secara terbuka mempertanyakan ketahanan konsumen China," kata ekonom internasional senior di Westpac Huw McKay, seperti dilansir dari CNBC, Rabu (28/10/2015).

Survei ini mencermati rilis produk domestik bruto (PDB) China pekan lalu, yang menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut tumbuh 6,9% pada kuartal III, laju paling lambat sejak 2009.

Kekhawatiran terhadap kesehatan ekonomi China memicu aksi jual besar-besar pada komoditas. Sementara Beijing telah mengambil serangkaian langkah untuk keluar dari pelambatan ekonomi.

PBOC telah memangkas suku bunga untuk kali keenam sejak November pada Jumat lalu. Bank sentral menurunkan suku bunga pinjaman sebesar 25 basis poin menjadi 4,35%, yang efektif mulai 24 Oktober. Sementara suku bunga deposito juga diturunkan sebesar 25 basis poin menjadi 1,50%.

Adapun penurunan kepercayaan konsumen paling akut terjadi di kelompok usia 35-54 tahun, dengan sentimen konsumen terjun 11,2% antara bulan September dan Oktober.

Sebaliknya, kepercayaan konsumen pada kelompok usia termuda dan tertua, yakni 18-34 tahun dan 55-64 tahun menurun lebih moderat, masing-masing sebesar 3,3% dan 3,2%.

Secara historis, kelompok usia muda lebih optimistis daripada rekan-rekan mereka, meskipun kesenjangan telah menyempit baru-baru ini di kelompok usia 35-54 tahun karena lebih percaya diri tentang prospek masa depan mereka, namun lebih fluktuatif.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0812 seconds (0.1#10.140)