Sektor Manufaktur China Masih Alami Konstraksi

Minggu, 01 November 2015 - 15:15 WIB
Sektor Manufaktur China...
Sektor Manufaktur China Masih Alami Konstraksi
A A A
BEIJING - Sektor manufaktur China pada Oktober meleset dari perkiraan analis, menandakan bahwa sektor manufaktur belum keluar dari tekanan permintaan global dan deflasi yang makin dalam.

Biro Statistik Nasional China menyebut, indeks manajer pembelian (PMI) resmi tidak berubah di 49,8 pada Oktober. Angka itu kali ketiga berturut-turut di bawah survei 50, batas antara ekspansi dan kontraksi.

Pejabat nonmanufaktur PMI mengatakan, sektor jasa dan konstruksi turun menjadi 53,1 dari 53,4 pada September, terendah sejak Desember 2008.

"Sektor manufaktur masih mengalami kontraksi, meskipun stabil, dan laporan menunjukkan momentum ekonomi tetap lesu," kata Kepala Ekonom di Greater China Australia & New Zealand Banking Group Ltd Liu Ligang, seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (1/11/2015).

Kendati demikian, dia masih meyakini bahwa perekonomian China akan mengalami rebound sederhana didukung oleh investasi infrastruktur yang lebih cepat pada November dan Desember.

Data terbaru menyoroti tantangan yang dihadapi China. Para pemimpin bangsa berjuluk Tirai Bambu tersebut telah menegaskan prioritas reformasi ekonomi dan mempertahankan pertumbuhan dengan kecepatan memengah ke tinggi dalam lima tahun ke depan.

Laporan itu menyatakan bahwa berlanjutnya pelonggaran moneter oleh bank sentral belum mendorong usaha kecil lebih banyak.

"Perusahaan-perusahaan besar yang stabil, sementara yang lebih kecil terus di bawah garis kontraksi-ekspansi. Persentase perusahaan kecil menghadapi ketegangan keuangan jauh lebih tinggi daripada perusahaan besar," ujar ahli statistik senior di NBS Zhao Qinghe dalam sebuah pernyataannya.

Menurut ekonom senior di Commerzbank AG Zhou Hao, PMI manufaktur yang tidak berubah menunjukkan stabilisasi karena pembuat kebijakan berusaha untuk menyeimbangkan pertumbuhan, reformasi dan stabilitas pasar.

Dia mengatakan, sektor manufaktur agak stabil karena pelonggaran kebijakan moneter, sementara melambatnya pertumbuhan pembangkit listrik, produksi baja dan penjualan perumahan menunjukkan bahwa ekonomi secara keseluruhan masih di bawah tekanan.

Laporan juga menunjukkan, alat pengukur sektor manufaktur dan non-manufaktur tetap terperosok di zona kontraksi. Tingkat pengangguran berdasarkan survei China naik sedikit menjadi sekitar 5,2% pada September, sementara rasio pasokan pekerjaan dan permintaan naik pada kuartal III.

Menurut pernyataan NBS, pesanan konstruksi baru melonjak 5,5 poin menjadi 55,1, sinyal pulihnya permintaan pulih.

Pesanan ekspor baru menunjukkan penurunan pada alat pengukur PMI, menunjukkan eksportir China masih masih menghadapi tantangan memasuki akhir kuartal tahun ini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0544 seconds (0.1#10.140)