Harga Minyak Mentah Tergelincir karena Profit Taking

Rabu, 04 November 2015 - 09:52 WIB
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Tergelincir karena Profit Taking
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan hari ini karena investor mengambil untung (profit taking) dari reli sesi sebelumnya. Sementara potensi gangguan pasokan di Amerika Serikat, Brasil dan Libya menahan koreksi.

Minyak berjangka Brent untuk pengiriman Desember telah jatuh 4 sen menjadi USD50,50/barel pagi ini setelah mengakhiri sesi terakhir, dengan kenaikan USD1,75 atau 3,6%.

Minyak mentah Amerika Serikat (AS) untuk pengiriman Desember turun 2 sen menjadi USD47,88/barel setelah menguat USD1,76 atau 3,8%. Pada awal perdagangan di Asia sempat ke level tertinggi sejak 13 Oktober di USD48,36.

"(Investor) mengambil posisi jangka pendek setelah reli yang baik," kata Kepala Strategi Pasar di CMC Markets Michael McCarthy, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (4/11/2015).

Dia memperkirakan, harga minyak bisa meluncur lebih jauh di kemudian hari, meskipun akan tetap berada di rentang dekat.

"Sebuah pemulihan akhir tahun pada harga komoditas tetap tidak mungkin terjadi jika USD menguat dan data ekonomi China melemah terus," kata ANZ dalam sebuah catatannya.

Sementara tidak ada gangguan pasokan utama, Menurut McCarthy, justru pemogokan pekerja di perusahaan minyak Brasil, Petroleo Brasileiro SA (Petrobas) dan penutupan terminal ekspor minyak Libya di Zueitina memberi imbas pada harga.

Pemogokan pekerja Petrobras telah memperlambat produksi minyak harian sekitar 25% bagi produsen minyak kesembilan terbesar dunia tersebut, membantu reli harga pada sesi sebelumnya. Tapi kemungkinan meningkatnya stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) pekan lalu membebani sentimen.

American Petroleum Institute menunjukkan, stok minyak mentah diperkirakan naik 2,8 juta barel dalam pekan sampai 30 Oktober menjadi 479,9 juta.

Data persediaan resmi dari Departemen Energi AS akan dirilis pada Rabu waktu setempat. Investor juga mengawasi data manufaktur dari China, Jepang dan zona Eropa pada hari ini.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0569 seconds (0.1#10.140)