MEA Diyakini Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi ASEAN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution percaya berlangsungnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal tahun depan, akan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di negara anggota ASEAN.
Pasalnya, saat ini jumlah penduduk di seluruh negara anggota ASEAN mencapai 600 juta jiwa. Hal ini akan menjadikan daya tarik tersendiri untuk investor dapat menanamkan modalnya di wilayah ASEAN.
"ASEAN kawasan yang sangat menarik bagi investor. Terlihat dari aliran investasi asing yang masuk pada 2014 sebesar USD136,2 miliar. Total perdagangan ASEAN dengan dunia USD2,53 triliun," kata Darmin dalam acara Sosialisasi MEA di Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Apalagi MEA memiliki tujuan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, dengan daya saing ekonomi yang tinggi, pengembangan ekonomi yang merata dan berimbang, serta terintegrasi ecara penuh terhadap perekonomian global.
Atas dasar itu, berlangsungnya MEA akan semakin mendorong perekonomian di kawasan ASEAN. "Tentu walaupun kita mencanangkan mulainya MEA 1 Januari 2016 sebetulnya prosesnya sudah berjalan," imbuh dia.
Menurutnya, meski MEA baru akan diberlakukan mulai tahun depan, namun Indonesia dan negara lainnya di ASEAN telah melakukan permulaan dengan berbagai insentif yang diberikan, seperti penetapan bea masuk rendah untuk kawasan ASEAN.
"Mustinya mulai 1 Januari 2016 bukan loncatan besar yang akan membuat kejutan dan memerlukan perombakan besar-besaran. 90% barang dan jasa kita bea masuknya paling antara 0%-5%," tandasnya.
Baca Juga:
Peringkat Kemudahan Berbisnis di RI Tak Membanggakan
Pasalnya, saat ini jumlah penduduk di seluruh negara anggota ASEAN mencapai 600 juta jiwa. Hal ini akan menjadikan daya tarik tersendiri untuk investor dapat menanamkan modalnya di wilayah ASEAN.
"ASEAN kawasan yang sangat menarik bagi investor. Terlihat dari aliran investasi asing yang masuk pada 2014 sebesar USD136,2 miliar. Total perdagangan ASEAN dengan dunia USD2,53 triliun," kata Darmin dalam acara Sosialisasi MEA di Jakarta, Rabu (4/11/2015).
Apalagi MEA memiliki tujuan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi, dengan daya saing ekonomi yang tinggi, pengembangan ekonomi yang merata dan berimbang, serta terintegrasi ecara penuh terhadap perekonomian global.
Atas dasar itu, berlangsungnya MEA akan semakin mendorong perekonomian di kawasan ASEAN. "Tentu walaupun kita mencanangkan mulainya MEA 1 Januari 2016 sebetulnya prosesnya sudah berjalan," imbuh dia.
Menurutnya, meski MEA baru akan diberlakukan mulai tahun depan, namun Indonesia dan negara lainnya di ASEAN telah melakukan permulaan dengan berbagai insentif yang diberikan, seperti penetapan bea masuk rendah untuk kawasan ASEAN.
"Mustinya mulai 1 Januari 2016 bukan loncatan besar yang akan membuat kejutan dan memerlukan perombakan besar-besaran. 90% barang dan jasa kita bea masuknya paling antara 0%-5%," tandasnya.
Baca Juga:
Peringkat Kemudahan Berbisnis di RI Tak Membanggakan
(izz)