Pedagang Batik Curhat kepada HT Penjualan Menurun
![Pedagang Batik Curhat...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/11/10/34/1060522/pedagang-batik-curhat-kepada-ht-penjualan-turun-7jZ-thumb.jpg)
Pedagang Batik Curhat kepada HT Penjualan Menurun
A
A
A
PEKALONGAN - Para pedagang di International Batik Center (IBC) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, mencurahkan hatinya (curhat) kepada Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT), penjualan produk batik terus menurun dan pemasaran semakin sulit.
"Belakangan ini sepi Pak, jarang ada yang beli," ujar pemilik Batik Ayuni di IBC, Ayuni, 43, kepada HT, Selasa (10/11/2015).
Melihat kondisi saat ini, Ayuni mengaku tidak bisa lagi memprediksi penjualan setiap bulan. "Yang jelas pembeli menurun. Jadi sekarang pembeli enggak bisa diprediksi," imbuhnya.
Selain sepi pembeli akibat belum bangkitnya ekonomi nasional, para pedagang juga terkendala masalah permodalan. "Modal untuk memperkuat dagangan juga belum ada," ucapnya.
Menanggapi keluhan para pedagang ini, HT meminta pemerintah segera memberikan solusi. "Sepi selain akibat pelemahan ekonomi yang masih terasa, juga pedagang terkendala pemasaran. Jadi perlu dicarikan solusi. Misal, dibuatkan marketing center, baik pasar ke luar kota maupun luar negeri," terangnya.
Selain itu, para pedagang dan perajin batik terkendala permodalan. Menurutnya, permasalahan permodalan itu juga harus segera diatasi.
"Misalnya, dengan kebijakan yang berpihak kepada para pedagang dan pengusaha kecil. Jangan sampai nanti batik mati atau hilang. Terlebih batik merupakan warisan budaya bangsa," ujar CEO MNC Group ini.
Di samping itu, lanjut dia, permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia membuat penghasilan para pedagang menurun.
"Mereka sampaikan penurunan hingga 20%. Jadi saya ke sini untuk mengetahui permasalahan dan kendala yang mereka hadapi, kami pelajari. Nanti kami lihat apa yang bisa bantu untuk mereka," ujarnya.
"Belakangan ini sepi Pak, jarang ada yang beli," ujar pemilik Batik Ayuni di IBC, Ayuni, 43, kepada HT, Selasa (10/11/2015).
Melihat kondisi saat ini, Ayuni mengaku tidak bisa lagi memprediksi penjualan setiap bulan. "Yang jelas pembeli menurun. Jadi sekarang pembeli enggak bisa diprediksi," imbuhnya.
Selain sepi pembeli akibat belum bangkitnya ekonomi nasional, para pedagang juga terkendala masalah permodalan. "Modal untuk memperkuat dagangan juga belum ada," ucapnya.
Menanggapi keluhan para pedagang ini, HT meminta pemerintah segera memberikan solusi. "Sepi selain akibat pelemahan ekonomi yang masih terasa, juga pedagang terkendala pemasaran. Jadi perlu dicarikan solusi. Misal, dibuatkan marketing center, baik pasar ke luar kota maupun luar negeri," terangnya.
Selain itu, para pedagang dan perajin batik terkendala permodalan. Menurutnya, permasalahan permodalan itu juga harus segera diatasi.
"Misalnya, dengan kebijakan yang berpihak kepada para pedagang dan pengusaha kecil. Jangan sampai nanti batik mati atau hilang. Terlebih batik merupakan warisan budaya bangsa," ujar CEO MNC Group ini.
Di samping itu, lanjut dia, permasalahan ekonomi yang terjadi di Indonesia membuat penghasilan para pedagang menurun.
"Mereka sampaikan penurunan hingga 20%. Jadi saya ke sini untuk mengetahui permasalahan dan kendala yang mereka hadapi, kami pelajari. Nanti kami lihat apa yang bisa bantu untuk mereka," ujarnya.
(dmd)