Kini, Petani Bisa Cicil Traktor Melalui Adira Finance

Jum'at, 13 November 2015 - 15:08 WIB
Kini, Petani Bisa Cicil Traktor Melalui Adira Finance
Kini, Petani Bisa Cicil Traktor Melalui Adira Finance
A A A
YOGYAKARTA - PT Adira Finance cabang Yogyakarta membuat terobosan baru dengan memberi kemudahan bagi petani yang ingin membeli traktor dengan sistem kredit.

Adira mengakui bahwa traktor sangat dibutuhkan petani untuk membajak sawah. Mengunakan traktor jauh lebih efisien baik waktu dan tenaga dibanding membajak sawah dengan tenaga sapi atau kerbau.

Harga traktor pun bervariasi, tergantung jenis dan tipe, atau sekitar Rp13 juta sampai Rp20 juta per unit. "Kita baru luncurkan awal bulan ini, sistemnya juga sama dengan pembelian peralatan elektronik, hanya melakukan cicilan tiap bulan," kata Marketing Manager Motor Bekas PT Adira Finance Cabang Yogyakarta, Yustina Ernawati di Yogyakarta, Jumat (13/11/2015).

Sayangnya, hingga saat ini belum ada yang melakukan pembelian traktor dengan perantara Adira. Diprediksi, banyak petani yang belum mengetahui program baru tersebut. Sejumlah nama sudah mengajukan, tapi harus dikroscek dengan petugas dari Adira.

"Kita bergerak fleksibel, ketika pemerintah gencar menggerakan sektor UMKM dan pertanian, kita ikuti, seperti memudahkan petani mendapatkan traktor," ujar dia.

Kepala Cabang PT Adira Yogyakarta, Ulin Nuha mengakui sebagaian besar konsumen pada pembelian motor dan mobil, baik yang keluaran baru maupun bekas. Setidaknya ada 2.000 konsumen yang menggunakan jasa di Yogyakarta.

"Untuk Yogyakarta ada sekitar 2.000 nasabah setiap bulan. Itu ada yang sudah lunas, maupun masih aktif melakukan angsuran. Sementara Jateng-DIY ada sekitar 5.000 nasabah," jelasnya.

Meski ekonomi nasional lesu, namun perusahaan yang ulang tahun ke-25 hari ini sudah memiliki 3,5 juta nasabah skala nasional, dari 600 cabang yang ada.

"Kami berbagi dengan 25 anak yatim setiap cabang. Kita juga lakukan donor darah, kerja sama dengan PMI menyumbang darah," ungkap Ulin.

Dia mengatakan, sebagian konsumen Adira dari kalangan swasta. "80% konsumen kita statusnya swasta dan karyawan swasta. Sisanya dari kalangan pegai negeri sipil, termasuk polisi dan tentara," katanya.

Pada 2016, Adira Yogyakarta menargetkan peningkatkan konsumen sebesar 15% dari rata-rata per bulan 2.000 nasabah. Sementara perputaran uang untuk Jateng DIY ditaksir Rp5 triliun.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3842 seconds (0.1#10.140)