USD Melonjak, Rupiah Berakhir Terkoyak
USD Melonjak, Rupiah Berakhir Terkoyak
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup terkoyak karena mata uang Paman Sam tersebut melonjak.
Rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.685/USD. Posisi itu terdepresiasi 35 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.597/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.680/USD. Posisi itu terkoreksi 66 poin dibanding sebelumnya pada level Rp12.614/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada posisi Rp13.675/USD, dengan kisaran harian Rp13.447-Rp13.720/USD. Posisi tersebut negatif 83 poin dibanding posisi kemarin di Rp13.592/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.633/USD, melemah 58 poin dari posisi kemarin di level Rp13.575/USD.
Sementara USD melonjak, meski stagnan terhadap euro pada kisaran 1,07-1,08. Euro berada pada jalur untuk mengakhiri pekan ini di wilayah positif.
Angka produk domestik bruto (PDB) Eropa dan penjualan retaill Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong mata uang AS, dibanding spkeulasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember.
Deputi Gubernur Fed Stanley Fischer menunjukkan dampak menguatnya USD terhadap inflasi, namun tidak memberikan tanda bahwa menguatnya mata uang akan menjadi penghalang untuk menaikkan suku bunga dan imbasnya akan berkurang tahun depan.
USD naik 0,4% menjadi 1,0777/euro sore ini, turun sekitar 0,5 sen dibanding level pembukaan di awal pekan.
"Kita mungkin melihat gejolak lain dari penjualan retail hari ini, tapi USD harus menguat lebih tinggi terhadap euro hingga akhir tahun," kata Wakil Kepala Portofolio Investasi di Millennium Global Richard Benson, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/11/2015).
USD terhadap yen berada pada 122,75 setelah bergerak terbatas selama tiga hari berturut-turut dan terkoreksi pada Kamis. Sedangkan poundsterling melemah 0,1% menjadi 1,5219/USD dan 0,5% lebih tinggi terhadap euro menjadi 70,68.
Baca:
Rupiah Siang Ini Tambah Lemah, IHSG Ditutup Bergairah
USD Defensif Atas Yen, Rupiah Dibuka Negatif
Rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.685/USD. Posisi itu terdepresiasi 35 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.597/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.680/USD. Posisi itu terkoreksi 66 poin dibanding sebelumnya pada level Rp12.614/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada posisi Rp13.675/USD, dengan kisaran harian Rp13.447-Rp13.720/USD. Posisi tersebut negatif 83 poin dibanding posisi kemarin di Rp13.592/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.633/USD, melemah 58 poin dari posisi kemarin di level Rp13.575/USD.
Sementara USD melonjak, meski stagnan terhadap euro pada kisaran 1,07-1,08. Euro berada pada jalur untuk mengakhiri pekan ini di wilayah positif.
Angka produk domestik bruto (PDB) Eropa dan penjualan retaill Amerika Serikat (AS) menjadi pendorong mata uang AS, dibanding spkeulasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember.
Deputi Gubernur Fed Stanley Fischer menunjukkan dampak menguatnya USD terhadap inflasi, namun tidak memberikan tanda bahwa menguatnya mata uang akan menjadi penghalang untuk menaikkan suku bunga dan imbasnya akan berkurang tahun depan.
USD naik 0,4% menjadi 1,0777/euro sore ini, turun sekitar 0,5 sen dibanding level pembukaan di awal pekan.
"Kita mungkin melihat gejolak lain dari penjualan retail hari ini, tapi USD harus menguat lebih tinggi terhadap euro hingga akhir tahun," kata Wakil Kepala Portofolio Investasi di Millennium Global Richard Benson, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/11/2015).
USD terhadap yen berada pada 122,75 setelah bergerak terbatas selama tiga hari berturut-turut dan terkoreksi pada Kamis. Sedangkan poundsterling melemah 0,1% menjadi 1,5219/USD dan 0,5% lebih tinggi terhadap euro menjadi 70,68.
Baca:
Rupiah Siang Ini Tambah Lemah, IHSG Ditutup Bergairah
USD Defensif Atas Yen, Rupiah Dibuka Negatif
(rna)
Explore More