Sektor Maritim RI Harus Jadi Raksasa Dunia

Jum'at, 20 November 2015 - 19:16 WIB
Sektor Maritim RI Harus...
Sektor Maritim RI Harus Jadi Raksasa Dunia
A A A
JAKARTA - PT Dua Putra Utama Makmur Tbk siap memajukan sektor perikanan Indonesia di dunia internasional menyusul kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang ingin memajukan sektor maritim.

Dirut PT Dua Putra Utama Makmur Tbk atau DPUM Witiarso Utomo menegaskan kebijakan yang diambil pemerintah saat ini mulai dirasakan para pelaku industri perikanan di Indonesia terutama mengenai illegal fishing yang selama ini menghambat pertumbuhan ekspor ikan Indonesia.

"Kabijakan Menteri Susi (Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti) dalam memerangi illegal fishing sangat berpengaruh terhadap produksi industri perikanan di Indonesia. Kami merasakan kebijakan ini berpihak pada Industri. Kita bisa meningkatkan kapasitas produksi sehingga bisa bersaing dengan negara tetangga di kawasan ASEAN," kata dia dalam rilisnya, Jakarta, Jumat (20/11/2015).

Lonjakan produksi perikanan di dalam negeri juga meningkatkan keuntungan pelaku industri sektor maritim PT Dua Putra Utama Makmur Tbk.

Sebagai perusahaan perikanan lokal yang berkerja sama dengan para nelayan, tentu tidak ingin keuntungannya hanya dinikmati perusahaan melaikan juga dinikmati masyarakat Indonesia lainnya.

"Prospek bisnis dibidang perikanan yang menjanjikan ini seharusnya juga bisa dinikmati masyarakat. Untuk itu, Kami mengajak masyarakat menanamkan modalnya pada perusahaan melalui lantai bursa," tambahnya.

Malalui penawaran saham perdana pada akhir tahun ini, perusahaan menargekat bisa menambah modal dari masyarakat.

Direktur BNI Sekuritas Daniel Nainggolan mengatakan, rencana perseroan melantai pada 8 Desember mendapatkan sambutan hangat dari kalangan investor. Hal itu terbukti dengan banyaknya pesanan saham yang masuk ke BNI Sekuritas.

"Saat ini DPUM sudah masuk di register 3 OJK dan memiliki target listing 8 Desember dengan harga terbentuk Rp550 per lembar saham dengan total dana yang diraih Rp921 miliar. Ini luar biasa respon dari pasar, karena masa krisis seperti ini demand saham DPUM bahkan oversubscribe hingga berkali kali," tutur Daniel.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9232 seconds (0.1#10.140)