Yuan Jatuh ke Level Terendah Tiga Bulan
A
A
A
SHANGHAI - Yuan jatuh ke level terendah tiga bulan karena Bank Sentral China (PBOC) melemahkan suku bunga acuan yuan di tengah menguatnya dolar Amerika Serikat (USD) dan kekhawatiran ekonomi China.
Pemilik Appaloosa Management David Tepper mengatakan, yuan dinilai terlalu tinggi dan perlu untuk dilemahkan. Komentarnya mengikuti pandangan serupa dari manajer hedge fund Crispin Odey, pendiri Odey Asset Management, yang memprediksi bahwa China akan mendevaluasi mata uanganya setidaknya 30%.
Sementara USD reli didukung oleh komentar dari pejabat Federal Reserve tentang prospek kenaikan suku bunga acuan (Fed rate) pada Desember mendatang.
Yuan menurun 0,07% menjadi 6,3894/USD pada 10.22 di Shanghai. Posisi itu jatuh ke 6,3955 sebelumnya, terendah sejak 28 Agustus. Di pasar offshore Hong Kong, mata uang tergelincir sebanyak 0,21% ke level terendah dua bulan dari 6,4352.
Bank sentral sebelumnya memangkas nilai harian mata uang yuan di pasar onshore, yang membatasi gerakan yuan 2%, dengan 0,14% ke 6,3867, terlemah sejak 31 Agustus.
"Semakin lemah perbaikan dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi membebani yuan saat ini. Investor masih cukup bearish terhadap yuan mengingat fundamental ekonomi yang lemah," kata analis valuta asing di Bank of East Asia Ltd di Hong Kong Kenix Lai, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (23/11/2015).
Data manufaktur China, perdagangan dan pinjaman mata uang lokal Oktober membuntuti ekspektasi, menambah kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia tergelincir lebih dalam, bahkan setelah enam kali pemangkasan suku bunga pada tahun lalu.
Bank Rakyat China mengejutkan investor pada 11 Agustus dengan melakukan devaluasi mata uang dan beralih ke rezim perbaikan dengan berorientasi pasar.
Deputi Gubernur PBOC Yi Gang Yuan mengatakan, yuan akan lebih stabil dan berada pada tingkat yang wajar dan seimbang. Setelah itu diberikan status Special Drawing Rights (SDR) oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan pada 13 November bahwa stafnya telah merekomendasikan yuan dimasukkan dalam keranjang SDR, bersama dengan USD, euro, poundsterling dan yen. Keputusan akan membutuhkan persetujuan dari dewan eksekutif IMF, yang diperkirakan akan bertemu pada 30 November 2015.
Pemilik Appaloosa Management David Tepper mengatakan, yuan dinilai terlalu tinggi dan perlu untuk dilemahkan. Komentarnya mengikuti pandangan serupa dari manajer hedge fund Crispin Odey, pendiri Odey Asset Management, yang memprediksi bahwa China akan mendevaluasi mata uanganya setidaknya 30%.
Sementara USD reli didukung oleh komentar dari pejabat Federal Reserve tentang prospek kenaikan suku bunga acuan (Fed rate) pada Desember mendatang.
Yuan menurun 0,07% menjadi 6,3894/USD pada 10.22 di Shanghai. Posisi itu jatuh ke 6,3955 sebelumnya, terendah sejak 28 Agustus. Di pasar offshore Hong Kong, mata uang tergelincir sebanyak 0,21% ke level terendah dua bulan dari 6,4352.
Bank sentral sebelumnya memangkas nilai harian mata uang yuan di pasar onshore, yang membatasi gerakan yuan 2%, dengan 0,14% ke 6,3867, terlemah sejak 31 Agustus.
"Semakin lemah perbaikan dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi membebani yuan saat ini. Investor masih cukup bearish terhadap yuan mengingat fundamental ekonomi yang lemah," kata analis valuta asing di Bank of East Asia Ltd di Hong Kong Kenix Lai, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (23/11/2015).
Data manufaktur China, perdagangan dan pinjaman mata uang lokal Oktober membuntuti ekspektasi, menambah kekhawatiran bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia tergelincir lebih dalam, bahkan setelah enam kali pemangkasan suku bunga pada tahun lalu.
Bank Rakyat China mengejutkan investor pada 11 Agustus dengan melakukan devaluasi mata uang dan beralih ke rezim perbaikan dengan berorientasi pasar.
Deputi Gubernur PBOC Yi Gang Yuan mengatakan, yuan akan lebih stabil dan berada pada tingkat yang wajar dan seimbang. Setelah itu diberikan status Special Drawing Rights (SDR) oleh Dana Moneter Internasional (IMF).
Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan pada 13 November bahwa stafnya telah merekomendasikan yuan dimasukkan dalam keranjang SDR, bersama dengan USD, euro, poundsterling dan yen. Keputusan akan membutuhkan persetujuan dari dewan eksekutif IMF, yang diperkirakan akan bertemu pada 30 November 2015.
(rna)