Jepang Tawarkan RI Kerja Sama Pariwisata-Pertanian

Selasa, 24 November 2015 - 01:21 WIB
Jepang Tawarkan RI Kerja Sama Pariwisata-Pertanian
Jepang Tawarkan RI Kerja Sama Pariwisata-Pertanian
A A A
JAKARTA - Meski kecewa karena gagal memenangkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Jepang tetap memberikan perhatian serius terkait berbagai kerja sama di Indonesia.

Hal ini diperlihatkan delegasi Jepang yang dipimpin Ketua Liga Parlemen Jepang-Indonesia Toshihiro Nikai, yang menawarkan sejumlah kerja sama pariwisata, pertanian dan budaya untuk Indonesia. Tawaran ini telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Jakarta, Senin (23/11/2015).

Poin pertama kerja sama yang ditawarkan Nikai dan rombongan, berjumlah sekitar 1.100 orang itu adalah pariwisata. Tawaran ini terkait kebijakan bebas visa yang telah dibelakukan kedua negara.

Jepang memberlakukan bebas visa pada akhir tahun lalu, sedangkan Indonesia pada Juli tahun ini. Penghapusan visa ini dinilai sangat menguntungkan kedua belah pihak.

"Pembebasan visa memang mudah. Tapi, tanpa adanya saling percaya kedua negara maka itu tidak akan bisa percaya. Kami ingin merayakan itu bersama-sama," papar Nikai di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Selain itu, Jepang juga menawarkan kerja sama pertanian. Selain itu, Negeri Sakura ingin melakukan pertukaran pemuda Indonesia dan Jepang untuk meningkatkan fasilitas infrastruktur.

"Mengenai pertanian, kerja sama diirigiasi, mengenai pertukaran pemuda-pemudi membangun fasilitas infrastruktur," ujar Nikai.

Politisi senior Partai Demokratik Liberal (LDP) ini juga membeberkan kerja sama Jepang dan Indonesia dalam sektor pertanian yang sudah berjalan yakni teknologi pembuatan irigasi.

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Jepang juga menyinggung mengenai kekecewaan Perdana Menteri (PM) Shinzo Abe terkait batalnya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Nikai secara langsung telah mengungkapkan kekecewaan Abe itu kepada Jokowi meski tidak menyebutkan secara detil.

“Tentunya Jepang ada rasa kekecewaan tender project yang dimenangkan China untuk proyek dari Shinkansen tersebut," ujar dia.

Tapi, Nikai menyatakan, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan kekecewaan itu. Pasalnya, Jepang ingin terus membantu Indonesia dalam proyek apapun.

“Jika Indonesia perlu bantuan kami, Jepang pun siap membantu kapan saja. Kami, Jepang, adalah patner strategis. Selain masalah Shinkansen, ada keinginan di bidang-bidang lainnya, maka pihak Jepang akan senang hati melakukan bantuan," bebernya.

Kehadiran 1.100 delegasi yang dipimpin Nikai ke Indonesia ini adalah untuk merayakan kebijakan bebas visa yang diberlakukan kedua negara. Sebelumnya, mereka telah disambut dengan acara Yokoso Nippon di kediaman resmi Duta Besar Jepang di Jakarta, Minggu, 22 November 2015.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5280 seconds (0.1#10.140)