Empat Kekuatan Domestik Penggerak Ekonomi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengemukakan, perekonomian global pada 2016 masih penuh dengan tantangan. Namun, Indonesia diuntungkan empat kekuatan domestik yang akan menjadi penggerak perekonomian tahun depan.
Pertama, pemerintah telah melakukan berbagai inisiasi untuk mengatasi hambatan struktural. Hal itu menjadi salah satu modal perekonomian nasional menjadi lebih berdaya saing. (Baca: BI: RI Masih Hadapi Risiko Ketidakpastian Ekonomi Global)
"Kedua, dalam 15 tahun ke depan, Indonesia akan memiliki penduduk usia produktif yang akan terus berekspansi secara persisten menopang pertumbuhan ekonomi ke depan, sekaligus memperkuat basis permintaan barang dan jasa di pasar domestik," ujarnya, dalam Pertemuan Tahunan BI 2015 di JCC, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Ketiga, Indonesia juga telah memasuki zaman konsolidasi kehidupan politik di alam demokrasi yang bebas dan terbuka. Indonesia pun dipercaya, telah mampu berjalan dan bersanding dengan pencapaian positif pada kemajuan-kemajuan ekonomi.
"Keempat, kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi selama ini merupakan modal besar yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga stabilitas ekonomi," papar Agus.
Pertama, pemerintah telah melakukan berbagai inisiasi untuk mengatasi hambatan struktural. Hal itu menjadi salah satu modal perekonomian nasional menjadi lebih berdaya saing. (Baca: BI: RI Masih Hadapi Risiko Ketidakpastian Ekonomi Global)
"Kedua, dalam 15 tahun ke depan, Indonesia akan memiliki penduduk usia produktif yang akan terus berekspansi secara persisten menopang pertumbuhan ekonomi ke depan, sekaligus memperkuat basis permintaan barang dan jasa di pasar domestik," ujarnya, dalam Pertemuan Tahunan BI 2015 di JCC, Jakarta, Selasa (24/11/2015).
Ketiga, Indonesia juga telah memasuki zaman konsolidasi kehidupan politik di alam demokrasi yang bebas dan terbuka. Indonesia pun dipercaya, telah mampu berjalan dan bersanding dengan pencapaian positif pada kemajuan-kemajuan ekonomi.
"Keempat, kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi selama ini merupakan modal besar yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga stabilitas ekonomi," papar Agus.
(dmd)