Diminta JK Turunkan BI Rate, Ini Jawaban Agus Marto

Rabu, 25 November 2015 - 10:45 WIB
Diminta JK Turunkan...
Diminta JK Turunkan BI Rate, Ini Jawaban Agus Marto
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menanggapi pernyataan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK), yang secara terang-terangan memintanya untuk menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI rate).

Agus mengatakan, BI rate baru akan diturunkan jika inflasi nasional sudah sedemikian rendah dan kondisi eksternal dalam keadaan lebih stabil.

"Kalau inflasinya sudah rendah, kalau nanti kondisi eksternal kita sudah lebih stabil itu bisa membuat tingkat bunga menjadi lebih rendah ya," katanya di JCC, Jakarta, Selasa (24/11/2015) malam.

Mantan Bos Bank Mandiri ini mengingatkan, Indonesia harus tetap berhati-hati mengelola kebijakan moneter di saat kondisi perekonomian global sedang tidak stabil seperti saat ini. Pasalnya, hal tersebut akan membuat nilai tukar rupiah akan terpuruk dan berpengaruh terhadap kondisi likuiditas di Tanah Air.

"Kalau tidak hati-hati dalam mengelola moneter itu bisa bikin nilai tukar jatuh, ataupun kondisi masalah likuiditas bisa berpengaruh. Jadi, untuk saya ini di depan pemangku kepentingan ini kita saling mengkonfirmasi dan koordinasi," pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, JK kembali menyindir Agus Martowardojo yang ogah menurunkan BI rate. Selama ini, Bos BI itu selalu beralasan bahwa BI rate belum bisa turun lantaran adanya potensi Amerika Serikat (AS) menaikkan tingkat suku bunga acuannya (The Fed).

JK pun geram dengan pernyataan para analis yang selalu menyangkutpautkan kenaikan tingkat suku bunga The Fed dengan BI rate. ‎Menurutnya, kenaikan The Fed tidak bisa menjadi alasan BI akan terus mempertahankan suku bunga.

"Kita tidak perlu dengan alasan apapun, Fed lah naikkan bunganya. Jangan pakai analis, tiap hari ngomongin bunga Fed. Apa urusannya bunga Fed," katanya dalam kesempatan yang sama.

Dia menyebutkan, kenaikan suku bunga The Fed hanya berkisar 1/4% sementara suku bunga BI rate masih cukup tinggi di angka 7,5%. Dengan demikian, kenaikan The Fed tidak akan ada pengaruhnya terhadap Indonesia.

"Jadi jangan mau dimainkan dengan hal itu (The Fed). Jangan terlalu seperti itu. Tolong lah dientertain soal produktifitasnya, jangan dientertain keuangannya. Dengan pengertian ini saya sangat menghargai, tujuan kita hadir di sini untuk memajukan bangsa ini dengan produktifitas yang tinggi," tandasnya.

Baca Juga:

JK Minta BI Jangan Jadikan The Fed Alasan Tahan Suku Bunga

JK Singgung Independensi BI

JK: BI dan Pemerintah Harus Saling Koreksi
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5519 seconds (0.1#10.140)