USD Tak Berdaya, Rupiah Ditutup Makin Digdaya
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini ditutup digdaya di tengah melemahnya USD akibat adanya ketegangan geopolitik.
Rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.690/USD. Posisi itu menguat 68 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.718/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada posisi Rp13.693/USD, dengan kisaran harian Rp13.576-Rp13.802/USD. Posisi tersebut positif 144 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.769/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.673/USD. Posisi ini melemah 50 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp13.723/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.761/USD. Posisi itu menguat 69 poin dari posisi kemarin di level Rp13.830/USD.
Sementara, seperti dikutip dari Reuters, USD sedikit menurun lantaran investor mulai memangkas anggaran menjelang libur Thanksgiving AS ditambah dengan adanya ketegangan geopolitik antara Turki dan Rusia yang mendorong permintaan euro dan yen.
Greenback telah mencapai level tertinggi delapan bulan tehadap sekeranjang mata uang utama di awal pekan sebagai harapan adanya kenaikan suku bunga AS pada bulan depan. Namun, kembali turun kemarin setelah jatuhnya pesawat perang Rusia oleh Turki di dekat perbatasan Suriah.
Yen terhadap USD menguat menjadi 122,26 per USD. Begitu juga dengan Euro mencapai level 1,0676, lebih jauh dari level terendah dalam tujuh bulan pada Senin kemarin yang menyentuh 1,0592.
Indeks USD turun 0,2% di 99,42 meskipun sebagian analis berharap hanya kelemahan sementara. "Ini tidak terkait dengan harapan Fed. Ini hasil dari keengganan risiko. USD telah cukup berkorelasi negatif dengan risk aversion," kata Kepala Riset pada Credit Agricole Valentin Marinov di London.
Baca Juga:
USD Merosot, Rupiah Dibuka Sumringah
Rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.690/USD. Posisi itu menguat 68 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.718/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah berada pada posisi Rp13.693/USD, dengan kisaran harian Rp13.576-Rp13.802/USD. Posisi tersebut positif 144 poin dibanding posisi kemarin di level Rp13.769/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.673/USD. Posisi ini melemah 50 poin dari penutupan sebelumnya di level Rp13.723/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.761/USD. Posisi itu menguat 69 poin dari posisi kemarin di level Rp13.830/USD.
Sementara, seperti dikutip dari Reuters, USD sedikit menurun lantaran investor mulai memangkas anggaran menjelang libur Thanksgiving AS ditambah dengan adanya ketegangan geopolitik antara Turki dan Rusia yang mendorong permintaan euro dan yen.
Greenback telah mencapai level tertinggi delapan bulan tehadap sekeranjang mata uang utama di awal pekan sebagai harapan adanya kenaikan suku bunga AS pada bulan depan. Namun, kembali turun kemarin setelah jatuhnya pesawat perang Rusia oleh Turki di dekat perbatasan Suriah.
Yen terhadap USD menguat menjadi 122,26 per USD. Begitu juga dengan Euro mencapai level 1,0676, lebih jauh dari level terendah dalam tujuh bulan pada Senin kemarin yang menyentuh 1,0592.
Indeks USD turun 0,2% di 99,42 meskipun sebagian analis berharap hanya kelemahan sementara. "Ini tidak terkait dengan harapan Fed. Ini hasil dari keengganan risiko. USD telah cukup berkorelasi negatif dengan risk aversion," kata Kepala Riset pada Credit Agricole Valentin Marinov di London.
Baca Juga:
USD Merosot, Rupiah Dibuka Sumringah
(izz)