Rizal: Arifin Panigoro Akuisisi Newmont Murni Bisnis
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengemukakan, Arifin Panigoro mengambil alih sebagian saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) murni kerja sama bisnis (business to business/B to B).
Rizal mengatakan, dengan pola demikian membuat pemerintah tidak perlu ikut mengambil alih sebagian saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
"Bukan dikasih (ke pemerintah), itu kan business to business," ujarnya usai menggelar press conference tentang 'Gerakan Budaya Bersih dan Senyum' di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Selain itu, mantan komisaris utama Bank BNI ini belum mau menjelaskan lebih jauh soal pembelian sebagian saham Newmont oleh Arifin Panigoro. "Baca dulu saja (dari rilis) yang sudah ada," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rizal Ramli memuji langkah Arifin Panigoro yang mengambil alih 76% saham Newmont senilai USD2,2 miliar atau atau senilai Rp30 triliun (kurs Rp13.693/USD).
Arifin juga sudah menyatakan komitmennya membantu pengembangan Labuhan Bajo, NTT, dan Lombok, NTB, sebagai destinasi andalan melalui dana corporate social responsibility (CSR).
"Inisiatif Pak Arifin mengakuisisi Newmont sangat bagus. Ini membuktikan bahwa kekuatan nasional mampu membeli dan mengelola pertambangan besar. Ini penting, karena selama ini selalu didengung-dengungkan seolah-olah kita tidak mampu," terang Rizal, kemarin.
Menurutnya, hal lain yang membanggakan dari langkah ini, yaitu Arifin sudah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan. Salah satunya adalah komitmennya membangun smelter (pemurnian) yang bisa meningkatkan nilai tambah hasil tambang. Pembangunan smelter merupakan kewajiban perusahaan pertambangan seperti diamanatkan PP No 77/2009.
Sementara, terkait pembangunan smelter, Arifin menyatakan pihaknya akan langsung mengerjakan pembangunannya begitu proses akusisi tuntas. Diharapkan semua soal teknis akuisisi bisa selesai pada akhir Desember. Sehingga, pembangunan smelter bisa dikerjakan pada awal tahun depan.
Baca: Rizal Puji Arifin Panigoro Akuisisi 76% Saham Newmont
Rizal mengatakan, dengan pola demikian membuat pemerintah tidak perlu ikut mengambil alih sebagian saham perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut.
"Bukan dikasih (ke pemerintah), itu kan business to business," ujarnya usai menggelar press conference tentang 'Gerakan Budaya Bersih dan Senyum' di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Selain itu, mantan komisaris utama Bank BNI ini belum mau menjelaskan lebih jauh soal pembelian sebagian saham Newmont oleh Arifin Panigoro. "Baca dulu saja (dari rilis) yang sudah ada," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rizal Ramli memuji langkah Arifin Panigoro yang mengambil alih 76% saham Newmont senilai USD2,2 miliar atau atau senilai Rp30 triliun (kurs Rp13.693/USD).
Arifin juga sudah menyatakan komitmennya membantu pengembangan Labuhan Bajo, NTT, dan Lombok, NTB, sebagai destinasi andalan melalui dana corporate social responsibility (CSR).
"Inisiatif Pak Arifin mengakuisisi Newmont sangat bagus. Ini membuktikan bahwa kekuatan nasional mampu membeli dan mengelola pertambangan besar. Ini penting, karena selama ini selalu didengung-dengungkan seolah-olah kita tidak mampu," terang Rizal, kemarin.
Menurutnya, hal lain yang membanggakan dari langkah ini, yaitu Arifin sudah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan. Salah satunya adalah komitmennya membangun smelter (pemurnian) yang bisa meningkatkan nilai tambah hasil tambang. Pembangunan smelter merupakan kewajiban perusahaan pertambangan seperti diamanatkan PP No 77/2009.
Sementara, terkait pembangunan smelter, Arifin menyatakan pihaknya akan langsung mengerjakan pembangunannya begitu proses akusisi tuntas. Diharapkan semua soal teknis akuisisi bisa selesai pada akhir Desember. Sehingga, pembangunan smelter bisa dikerjakan pada awal tahun depan.
Baca: Rizal Puji Arifin Panigoro Akuisisi 76% Saham Newmont
(izz)