Harga Minyak di Perdagangan Asia Turun Lebih dari 1%
A
A
A
SEOUL - Harga minyak mentah berjangka turun lebih dari 1% pada awal perdagangan Asia hari ini, di bawah tekanan atas kekhawatiran adanya kelebihan pasokan, meski aktivitas pasar sedang tenang karena liburan di AS.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka, benchmark minyak mentah AS, turun 45 sen atau 1,05% menjadi USD42,59 per barel.
Sementar, harga minyak mentah brent juga turun 71 sen menjadi USD45,46 per barel di sesi sebelumnya, setelah sebelumnya turun lebih dari USD1 ke sesi rendah menjdi USD45,00 per barel.
"Data saham tidak sedikit untuk menggairahkan pasar," kata ANZ dalam sebuah catatan hari ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/11/2015).
Mengacu pada data dari Administrasi Informasi Energi yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1 juta barel pekan lalu, sedikit di bawah ekspektasi analis untuk kenaikan 1,2 juta barel.
Pasar sekarang akan fokus pada pertemuan para menteri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang ditetapkan pada 4 Desember untuk mengkoordinasikan produksi.
OPEC bertekad untuk terus memompa minyak meskipun ketegangan keuangan yang dihasilkan bahkan pada Arab Saudi, mengkhawatirkan anggota OPEC bisa lebih lemah dan takut harga bisa merosot lebih jauh menuju USD20.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak kemarin mengatakan, Rusia dan Arab Saudi akan membentuk kelompok kerja bersama khusus kerja sama minyak dan gas untuk mempromosikan dialog energi antara produsen minyak utama dunia.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka, benchmark minyak mentah AS, turun 45 sen atau 1,05% menjadi USD42,59 per barel.
Sementar, harga minyak mentah brent juga turun 71 sen menjadi USD45,46 per barel di sesi sebelumnya, setelah sebelumnya turun lebih dari USD1 ke sesi rendah menjdi USD45,00 per barel.
"Data saham tidak sedikit untuk menggairahkan pasar," kata ANZ dalam sebuah catatan hari ini seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/11/2015).
Mengacu pada data dari Administrasi Informasi Energi yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 1 juta barel pekan lalu, sedikit di bawah ekspektasi analis untuk kenaikan 1,2 juta barel.
Pasar sekarang akan fokus pada pertemuan para menteri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang ditetapkan pada 4 Desember untuk mengkoordinasikan produksi.
OPEC bertekad untuk terus memompa minyak meskipun ketegangan keuangan yang dihasilkan bahkan pada Arab Saudi, mengkhawatirkan anggota OPEC bisa lebih lemah dan takut harga bisa merosot lebih jauh menuju USD20.
Menteri Energi Rusia Alexander Novak kemarin mengatakan, Rusia dan Arab Saudi akan membentuk kelompok kerja bersama khusus kerja sama minyak dan gas untuk mempromosikan dialog energi antara produsen minyak utama dunia.
(izz)