HT Ajak Pengusaha Forkas Kerja Keras dan Kerja Cerdas

Sabtu, 05 Desember 2015 - 19:23 WIB
HT Ajak Pengusaha Forkas Kerja Keras dan Kerja Cerdas
HT Ajak Pengusaha Forkas Kerja Keras dan Kerja Cerdas
A A A
SURABAYA - CEO MNC Group Hary Tanoessoedibjo (HT) mengajak sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Forum Kominikasi Asosiasi (Forkas), untuk kerja keras dan kerja cerdas. Karena dengan demikian, akan mencapai kesuksesan. Terlebih lagi di tengah keterpurukkan ekonomi yang terjadi saat ini.

Demikian disampaikan HT saat menjadi pembicara dalam FGD yang digelar oleh FORKAS dengan tema "Peluang dan Tantangan Usaha di Tahun 2016". "Kerja Keras perlu, kerja militan perlu, kerja pantang menyerah perlu tapi tidak cukup itu harus ada kerja cerdas dan kaya inovasi agar apa yang kita lakukan berkualitas," kata HT saat FGD bersama Forkas di Surabaya, Sabtu (5/12/2015).

Ia mencontohkan, sejumlah perusahaan dan kesuksesan para pendirinya dengan mengandalkan kerja keras dan kerja cerdas. Salah satunya, adalah Perusahaan Gadget Apple. Pendirinya, Steve Job sejak tahun 1990an mengkombinasikan kerja keras dan kerja cerdas hingga Apple menjadi perusahana Gadget terbesar di dunia dengan nilai saham mencapai Rp8000 Triliun. Ada lagi perusahaan E-comerce Alibaba. Yang didirikan oleh Jack Ma, seseorang yang berprofesi sebagai guru bahasa Inggris. Dan saat ini perusahaan itu sudah go Publik dengan nilaia saham mencapai Rp2300 Trilun.

"Pengusaha harus terus berinovasi dan inovasi ditengah persaingan saat ini. Harus kreatif dan Inovatif agar menang dalam persaingan. Jangan bersaingan soal harga karena akan membunuh kita. Tapi bersaing dengan kreativitas serta kualitas," jelas HT.

HT juga menceritakan bagaimana, hancuranya perusahana Gadget Nokia. Di era tahun 2000an NOKIA berjaya dengan produk-produk telepon selulernya. Namun saat ini perusahaan itu tenggelam ditengah serbun Gadget dari perusahaan lain. Bahkan ada perusahaan Gadget yang membuat serupa dengan harga yang lebih murah. Secara otomatis pasar akan beralih. Sementara Nokia tidak mengembangan Resource and Development (RND).

"Akhirnya Nokia yang pernah menjadi perusahaan raksasa kini terjun bebas alias nyunsep. Banyak HP yang fiturnya mirip-mirip harganya lebih murah. Tidak kreatif dan inovatif menjadi salah satu alasan keterpurukkan," ujarnya.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8711 seconds (0.1#10.140)