Harga Minyak Sentuh Level Terendah dalam 11 Tahun

Selasa, 22 Desember 2015 - 08:42 WIB
Harga Minyak Sentuh...
Harga Minyak Sentuh Level Terendah dalam 11 Tahun
A A A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia menyentuh harga terendah lebih dari 11 tahun, karena permintaan minyak merosot dari normal dan pedagangn diuji untuk buttom.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (22/12/2015), Kekhawatiran tentang pembengkakan pasokan minyak mentah global dan permintaan lambat dipicu oleh kelemahan ekonomi di China.

"Kunci dalam menemukan bagian bawah pasar ada dalam pengetatan pasokan," kata Gene McGillian, analis senior di Tradition Energy di Stamford, Connecticut.

OPEC dan Rusia akan terus memproduksi pada volume yang tinggi, meningkatkan tekanan pada produsen AS untuk throttle kembali produksi. "Saya pikir kita siap-siap untuk pemotongan belanja modal di Amerika Utara," ujarnya.

Harga minyak berjangka saat ini terendah sejak Juli 2004. "Pasar sedang menunggu pengumuman selanjutnya. Pasar ekuitas menunggu pada minyak mentah, dan minyak mentah sedang menunggu mental," kata analis riset senior Tyche Capital Advisors John Macaluso.

Produksi minyak dunia sedang menuju rekor tertinggi. Harga minyak mentah yang ditetapkan untuk penurunan persentase terbesar bulanan dalam tujuh tahun.

Harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik 1 sen menjadi USD34,74 per barel di hari terakhir perdagangan pada kontrak Januari, sebelum menurun sedikit dalam perdagangan pasca-penyelesaian.

Harga minyak mentah brent turun 53 sen menjadi USD36,35, jatuh 2% selama sesi yang rendah dari sebelumnya USD36,04, terlemah sejak Juli 2004.

Sementara konsumen menikmati harga bahan bakar yang lebih rendah, eksportir minyak terkaya di dunia telah dipaksa untuk merevaluasi mata uang mereka, menjual aset dan bahkan mengeluarkan utang untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun karena mereka berjuang untuk memperbaiki keuangan mereka.

Organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC), yang dipimpin Arab Saudi, menunjukkan tanda-tanda keraguan atas kebijakan lama dari kompensasi untuk harga yang lebih rendah dengan produksi yang lebih tinggi, meskipun anggotanya menderita.

Likuiditas pasar minyak biasanya menguap menjelang masa liburan, yang berarti bahwa harga bergerak dapat menjadi berlebihan. Berakhirnya kontrak WTI bulan depan dapat memperburuk kegiatan tersebut.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7882 seconds (0.1#10.140)