Gelar Forum Energi Bersih Dunia, Ajang RI Transfer Teknologi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam forum energi bersih kelas dunia (Bali Clean Energy Forum), yang akan membedah permasalahan serta jalan keluar penerapan energi bersih di masa yang akan datang.
Dia mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung pada 11-12 Februari 2016 ini akan dikupas mengenai upaya percepatan dan pengembangan energi bersih.
"Indonesia jadi forum energi bersih mengundang seluruh pemimpin dunia bagaimana kita berkolaborasi membangun energi bersih," katanya di gedung Ditjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Dalam forum tersebut, jelas mantan Bos Pindad ini akan hadir tokoh-tokoh dunia yang berperan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Selain itu, forum tersebut juga mengundang dua lembaga internasional yaitu International Energy Agency (IEA) dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Dengan begitu, forum ini akan menjembatani dua lembaga internasional tersebut untuk membangun ketahanan energi. Pasalnya, membangun ketahanan energi dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).
"Kita bisa menjalin klaborasi gobal secara intitusi, kita kembali OPEC dan EIA. Kita berkesempatan menjembatani sekaligus belajar dari keduanya, disamping energi fosil dan juga reneuble," tuturnya.
Sementara itu Ketua Tim percepatan Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) William Sabandar mengungkapkan, Indonesia akan memanfaatkan forum yang diadakan di Nusa Dua Bali, tersebut untuk mentransfer teknologi, dan memperbaiki tatakelola data energi bersih.
"Adalah kolaborasi bagaimana agar kita bisa dapat transfer teknologi. Karena tanpa teknologi dan inovasi kita tidak bisa lakukan itu. Di sana akan sama-sama dirumuskan bagaimana nanti akan dikelola data energi bersih. Dan pusat kolaborasi pembelajaran dalam mengembangkan energi bersih," tandasnya.
Dia mengatakan, dalam pertemuan yang berlangsung pada 11-12 Februari 2016 ini akan dikupas mengenai upaya percepatan dan pengembangan energi bersih.
"Indonesia jadi forum energi bersih mengundang seluruh pemimpin dunia bagaimana kita berkolaborasi membangun energi bersih," katanya di gedung Ditjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Dalam forum tersebut, jelas mantan Bos Pindad ini akan hadir tokoh-tokoh dunia yang berperan dalam pengembangan energi baru dan terbarukan. Selain itu, forum tersebut juga mengundang dua lembaga internasional yaitu International Energy Agency (IEA) dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Dengan begitu, forum ini akan menjembatani dua lembaga internasional tersebut untuk membangun ketahanan energi. Pasalnya, membangun ketahanan energi dibutuhkan kolaborasi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).
"Kita bisa menjalin klaborasi gobal secara intitusi, kita kembali OPEC dan EIA. Kita berkesempatan menjembatani sekaligus belajar dari keduanya, disamping energi fosil dan juga reneuble," tuturnya.
Sementara itu Ketua Tim percepatan Energi Baru Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) William Sabandar mengungkapkan, Indonesia akan memanfaatkan forum yang diadakan di Nusa Dua Bali, tersebut untuk mentransfer teknologi, dan memperbaiki tatakelola data energi bersih.
"Adalah kolaborasi bagaimana agar kita bisa dapat transfer teknologi. Karena tanpa teknologi dan inovasi kita tidak bisa lakukan itu. Di sana akan sama-sama dirumuskan bagaimana nanti akan dikelola data energi bersih. Dan pusat kolaborasi pembelajaran dalam mengembangkan energi bersih," tandasnya.
(akr)