Angkasa Pura II Bidik Pendapatan Rp7,7 Triliun
A
A
A
JAMBI - PT Angkasa Pura II (AP II) pada tahun depan membidik pendapatan sebesar Rp7,7 triliun atau tumbuh lebih dari 30% dibandingkan target hingga akhir tahun ini yang diproyeksikan mencapai Rp5,7 triliun.
Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan perseroan akan fokus mengembangkan pendapatan dari lini bisnis non aerotransport yaitu kargo dan ritel. Jika sebelumnya porsi non aero sebesar 35%, tahun depan akan digenjot menjadi 40-43%.
"Kami akan merenovasi sejumlah terminal di beberapa bandara, khususnya yang memiliki wilayah kargo dan kawasan ritel. Sehingga porsi bisnis non aero menjadi 40-43%," jelasnya usai meresmikan terminal baru di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Minggu (27/12/2015).
(Baca Juga: AP II Resmi Operasikan Terminal Baru Bandara Sultan Thaha)
Sementara untuk laba bersih, menurutnya hingga akhir 2016 perseroan berharap bisa memperoleh sebesar Rp1,6-1,7 triliun. Target laba bersih masih sama seperti tahun ini yaitu sebesar Rp1,67-1,75 triliun.
Untuk ekspansi di 13 bandara yang dioperasikan perseroan di wilayah Indonesia Barat, dijelaskannya AP II telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp7,5 triliun. Sebagian besar atau Rp5,5 triliun digunakan untuk modal pembangunan Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta.
"Sumber belanja modal berasal dari internal sebesar Rp3 triliun, sisanya dari perbankan, non bank dan obligasi. Dalam waktu dekat kita ajukan pinjaman bank Rp2 triliun, lalu obligasi Rp2 triliun," pungkasnya.
Selain telah menyelesaikan pembangunan terminal baru di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Dia menambahkan perseroan secara bertahap juga akan membangun terminal baru di Bandara Depati Amir (Pangkal Pinang), Bandara Supadio (Pontianak), Bandara Silangit (Tapanuli) dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung).
Direktur Utama Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi mengatakan perseroan akan fokus mengembangkan pendapatan dari lini bisnis non aerotransport yaitu kargo dan ritel. Jika sebelumnya porsi non aero sebesar 35%, tahun depan akan digenjot menjadi 40-43%.
"Kami akan merenovasi sejumlah terminal di beberapa bandara, khususnya yang memiliki wilayah kargo dan kawasan ritel. Sehingga porsi bisnis non aero menjadi 40-43%," jelasnya usai meresmikan terminal baru di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Minggu (27/12/2015).
(Baca Juga: AP II Resmi Operasikan Terminal Baru Bandara Sultan Thaha)
Sementara untuk laba bersih, menurutnya hingga akhir 2016 perseroan berharap bisa memperoleh sebesar Rp1,6-1,7 triliun. Target laba bersih masih sama seperti tahun ini yaitu sebesar Rp1,67-1,75 triliun.
Untuk ekspansi di 13 bandara yang dioperasikan perseroan di wilayah Indonesia Barat, dijelaskannya AP II telah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp7,5 triliun. Sebagian besar atau Rp5,5 triliun digunakan untuk modal pembangunan Terminal 3 Ultimate, Bandara Soekarno-Hatta.
"Sumber belanja modal berasal dari internal sebesar Rp3 triliun, sisanya dari perbankan, non bank dan obligasi. Dalam waktu dekat kita ajukan pinjaman bank Rp2 triliun, lalu obligasi Rp2 triliun," pungkasnya.
Selain telah menyelesaikan pembangunan terminal baru di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Dia menambahkan perseroan secara bertahap juga akan membangun terminal baru di Bandara Depati Amir (Pangkal Pinang), Bandara Supadio (Pontianak), Bandara Silangit (Tapanuli) dan Bandara Husein Sastranegara (Bandung).
(akr)