Harga Emas Antam Terkerek Naik Emas Global
A
A
A
JAKARTA - Harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini, Kamis (7/1/2015) terkerek naik seiring melonjaknya harga emas global untuk menyentuh level tertinggi dalam sembilan pekan terakhir. Investor mata uang diyakini beralih ke logam mulia di tengah tren penurunan saham global terimbas kecemasan terpuruknya ekonomi China dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Dilansir dari situs Logammulia pagi ini harga jual emas Antam mengalami kenaikan Rp1000 berada pada posisi Rp547.000/gram dari posisi sebelumnya Rp546.000/gram. Sementara harga buyback emas Antam naik Rp5000/gram menjadi Rp486000/gram dari sebelumnya Rp481000/gram
Adapun, emas ukuran 2 gram dibanderol Rp1.050.000, dengan harga per gram Rp527.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.563.000 dengan harga Rp521.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.072.000 dengan harga per gram Rp518.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.590.000 dengan harga per gram Rp518.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.130.000, dengan harga per gram Rp513.000.
Harga emas 25 gram Rp12.750.000 dengan harga per gram Rp510.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.450.000, dengan harga per gram Rp509.000. Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.850.000, dengan harga per gram Rp508.500.
Harga emas 250 gram mencapai Rp127.000.000, dengan harga per gram Rp508.000 dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp253.800.000, dengan harga per gram Rp507.600.
Dilansir Reuters, harga emas dunia di pasar spot naik di atas USD1.100 per ons untuk pertama kalinya dalam sembilan pekan terakhir. Tercatat emas di pasar spot berada pada posisi USD1.102,80 per ons dengan kenaikan 0,4% dari sebelumnya di level USD1.098,20.
"Emas terus meningkat di tengan pemulihan mayoritas saham. Meningkatnya kerugian ekuitas dan devaluasi Yuan yang mengejutkan memberikan efek positif ke harga emas global," ucap bank ANZ.
Emas, sering dianggap sebagai investasi alternatif selama masa ketidakpastian geopolitik dan keuangan, serta dimanfaatkan untuk menghindari risiko sentimen di pasar dengan menurutnya berbagai mata uang utama seperti yen Jepang dan USD.
"Emas jelas membangun kembali perannya sebagai perlindungan yang aman. Selama pasar saham global terutama di China makin tidak tertentu, emas cenderung lebih menarik dan memberikan tawaran yang baik," jelas analis HSBC, James Steel.
Dilansir dari situs Logammulia pagi ini harga jual emas Antam mengalami kenaikan Rp1000 berada pada posisi Rp547.000/gram dari posisi sebelumnya Rp546.000/gram. Sementara harga buyback emas Antam naik Rp5000/gram menjadi Rp486000/gram dari sebelumnya Rp481000/gram
Adapun, emas ukuran 2 gram dibanderol Rp1.050.000, dengan harga per gram Rp527.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.563.000 dengan harga Rp521.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.072.000 dengan harga per gram Rp518.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.590.000 dengan harga per gram Rp518.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.130.000, dengan harga per gram Rp513.000.
Harga emas 25 gram Rp12.750.000 dengan harga per gram Rp510.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp25.450.000, dengan harga per gram Rp509.000. Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp50.850.000, dengan harga per gram Rp508.500.
Harga emas 250 gram mencapai Rp127.000.000, dengan harga per gram Rp508.000 dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp253.800.000, dengan harga per gram Rp507.600.
Dilansir Reuters, harga emas dunia di pasar spot naik di atas USD1.100 per ons untuk pertama kalinya dalam sembilan pekan terakhir. Tercatat emas di pasar spot berada pada posisi USD1.102,80 per ons dengan kenaikan 0,4% dari sebelumnya di level USD1.098,20.
"Emas terus meningkat di tengan pemulihan mayoritas saham. Meningkatnya kerugian ekuitas dan devaluasi Yuan yang mengejutkan memberikan efek positif ke harga emas global," ucap bank ANZ.
Emas, sering dianggap sebagai investasi alternatif selama masa ketidakpastian geopolitik dan keuangan, serta dimanfaatkan untuk menghindari risiko sentimen di pasar dengan menurutnya berbagai mata uang utama seperti yen Jepang dan USD.
"Emas jelas membangun kembali perannya sebagai perlindungan yang aman. Selama pasar saham global terutama di China makin tidak tertentu, emas cenderung lebih menarik dan memberikan tawaran yang baik," jelas analis HSBC, James Steel.
(akr)