Asia Variatif, IHSG Dibuka Negatif
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka di zona merah di tengah variatifnya beberapa bursa utama Asia. IHSG turun 5,58 poin atau 0,12% ke 4.524,86
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup anjlok 78,53 poin atau 1,70% ke level 4.569,36.
Seperti dikutip dari Reuters, pasar saham Asia berada di jalur menuju kejatuhan mingguan terbesar dalam lebih dari empat tahun karena investor membuat aset berisiko di tengah kekhawatiran atas perekonomian China dan pasar keuangan yang bergolak.
Kemarin China mengumumkan bahwa pasar saham ditangguhkan karena sistem gagal untuk mengurangi volatilitas pasar dengan beberapa pelaku pasar bahwakan hal itu bisa menjadi bumerang.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2%, memperpanjang kerugian mingguan menjadi 7,4% yang akan menjadi penurunan terbesar sejak September 2011.
Adapun Indeks Nikkei 225 naik 106,00 atau 0,60% ke level 17.873,34, Indeks Hang Seng naik 216,18 poin atau 1,06% ke level 20.549,52, Indeks Shanghai turun 236,84 poin atau 7,04% ke level 3.125,00, dan Indeks Straits Times juga melonjak 10,71 poin atau 0,03% ke 5.022,60.
Sektor saham hari ini mayorits menguat. Sektor dengan kenaikan tertinggi adalah sektor keuangan yang naik 0,67%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah sektor infrastruktur turun 0,65%.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp39 miliar dengan 10 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp14,21 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp29,74 miliar dan aksi beli Rp15,53 miliar. Tercatat 14 saham menguat, 16 saham melemah dan 15 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp250 menjadi Rp7.850, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp125 menjadi Rp16.550, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp25 menjadi Rp6.000.
Sementara, saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.000 menjadi Rp53.025, PTIndo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp175 menjadi Rp5.625, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun Rp85 menjadi Rp3.205.
Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup anjlok 78,53 poin atau 1,70% ke level 4.569,36.
Seperti dikutip dari Reuters, pasar saham Asia berada di jalur menuju kejatuhan mingguan terbesar dalam lebih dari empat tahun karena investor membuat aset berisiko di tengah kekhawatiran atas perekonomian China dan pasar keuangan yang bergolak.
Kemarin China mengumumkan bahwa pasar saham ditangguhkan karena sistem gagal untuk mengurangi volatilitas pasar dengan beberapa pelaku pasar bahwakan hal itu bisa menjadi bumerang.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2%, memperpanjang kerugian mingguan menjadi 7,4% yang akan menjadi penurunan terbesar sejak September 2011.
Adapun Indeks Nikkei 225 naik 106,00 atau 0,60% ke level 17.873,34, Indeks Hang Seng naik 216,18 poin atau 1,06% ke level 20.549,52, Indeks Shanghai turun 236,84 poin atau 7,04% ke level 3.125,00, dan Indeks Straits Times juga melonjak 10,71 poin atau 0,03% ke 5.022,60.
Sektor saham hari ini mayorits menguat. Sektor dengan kenaikan tertinggi adalah sektor keuangan yang naik 0,67%. Sementara, sektor yang melemah terdalam adalah sektor infrastruktur turun 0,65%.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp39 miliar dengan 10 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp14,21 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp29,74 miliar dan aksi beli Rp15,53 miliar. Tercatat 14 saham menguat, 16 saham melemah dan 15 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp250 menjadi Rp7.850, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp125 menjadi Rp16.550, dan PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp25 menjadi Rp6.000.
Sementara, saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.000 menjadi Rp53.025, PTIndo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp175 menjadi Rp5.625, dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) turun Rp85 menjadi Rp3.205.
(izz)