Pertamina Pertimbangkan Opsi Legalkan Pertamini
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) tengah mempertimbangkan untuk legalkan keberadaan penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran seperti Pertamini. VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan pihaknya memahami jika masyarakat butuh industri kecil seperti Pertamini sebagai sumber penghasilan.
(Baca Juga: Pertamina Bantah Pasok Alat ke Pertamini)
"Pantauan kami (Pertamini) cukup banyak, kita minta BPH Migas menertibkan. Meski ada opsi legalkan, tapi itu menjadi keputusan dari pemerintah. Kami paham masyarakat butuh industri kecil sebagau pemasukan, tapi level kemanan juga harus terjamin. Diisi di jalan, sangat mudah terbakar," jelasnya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (11/1/2016).
Selain itu, Dia juga mengaku heran dengan banyaknya para penjual BBM seperti halnya para pengecer dengan menggunakan label nama Pertamini. "Padahal harganya bisa beda Rp1.500-Rp2.000/liter. Mereka jual BBM seperti premium di atas harga yang ditetapkan pemerintah," lanjutnya.
Sebelumnya PT Pertamina (Persero) membantah memberikan pasokan alat ke Pertamini sebagai penjual BBM eceran. "Saya lagi ingin berkoordinasi. Kita mau klarifikasi alat yang digunakan Pertamini, tidak dari Pertamina," tutupnya.
(Baca Juga: Pertamina Bantah Pasok Alat ke Pertamini)
"Pantauan kami (Pertamini) cukup banyak, kita minta BPH Migas menertibkan. Meski ada opsi legalkan, tapi itu menjadi keputusan dari pemerintah. Kami paham masyarakat butuh industri kecil sebagau pemasukan, tapi level kemanan juga harus terjamin. Diisi di jalan, sangat mudah terbakar," jelasnya kepada Sindonews di Jakarta, Senin (11/1/2016).
Selain itu, Dia juga mengaku heran dengan banyaknya para penjual BBM seperti halnya para pengecer dengan menggunakan label nama Pertamini. "Padahal harganya bisa beda Rp1.500-Rp2.000/liter. Mereka jual BBM seperti premium di atas harga yang ditetapkan pemerintah," lanjutnya.
Sebelumnya PT Pertamina (Persero) membantah memberikan pasokan alat ke Pertamini sebagai penjual BBM eceran. "Saya lagi ingin berkoordinasi. Kita mau klarifikasi alat yang digunakan Pertamini, tidak dari Pertamina," tutupnya.
(akr)