Pasca Teror Bom, IHSG Ditutup Memerah

Kamis, 14 Januari 2016 - 16:19 WIB
Pasca Teror Bom, IHSG Ditutup Memerah
Pasca Teror Bom, IHSG Ditutup Memerah
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup pada zona merah ketika mayoritas Asia masih sulit keluar dari tekanan setelah anjloknya pasar saham Amerika Serikat (AS). IHSG hari ini ditutup turun 24,00 poin atau 0,53% ke level 4.513,18.

Pada pagi ini IHSG tercatat turun 52,35 poin atau 1,15% ke level 4.484,83. Dan pada perdagangan kemarin ditutup berhasil di zona hijau, menguat 29,56 poin atau 0,65% ke level 4.542,08.

Seperti diketahui IHSG siang ini sempat terpuruk setelah insiden ledakan bom yang terjadi di Sarinah, Jakarta Pusat hingga membuat investor panik. Sementara Bank Indonesia baru saja menurunkan suku bunga acuan mereka atau BI Rate pada posisi 7,25% atau turun 0,25 basis poin dari sebelumnya 7,50 yang terbukti ampun menahan IHSG tidak terjerembab terlalu dalam setelah insiden teror.

Dilansir Reuters, Kamis (14/1/2015) bursa saham Asia masih sulit bangkit hingga sore ini, setelah sempat tergelincir pada pembukaan terimbas anjloknya Wall Street seperti harga minyak dunia jenis Brent yang sempat menyentuh level terendah dalam 12 tahun terakhir. Investor masih memantau kejatuhan komoditas di tengah kekhawatiran soal pertumbuhan ekonomi global.

Pasar saham Eropa juga tidak terkecuali terkena dampak pelemahan ketika indeks Inggris FTSE melemah dan bursa Jerman DAX turun sebesar 1,7% hingga Prancis CAC menyusut 1,8%. Tercatat indeks MSCI di luar Jepang menyusut sebesar 1,4% ketika saham-saham China mulai bangkit untuk membuat Shanghai Composite Index membaik 0,9% dan indeks CSI300 naik 1,1%.

"Banyak laporan data yang menekankan bahwa ekonomi global belum jatuh terlalu dalam, tapi kita tidak bisa mengesampingkan feedback negatif serta ketakutan yang masih menyelimuti para investor dan berpeluang mencengkeram pasar global," jelas Market Analis IG, Angus Nicholson di Melbourne.

Pelemahan di Asia juga terjadi pada indeks Korea Selatan KOSPI yang tergelincir 0,9% setelah bank sentral mereka mempertahankan nilai suku bunga selama tujuh bulan terakhir. Adapun indeks Nikkei 225 merosot tajam 474,68 poin atau 2,68% ke level 17.240,95 diikuti indeks Hang Seng yang juga menyusut 117,47 poin atau 0,59% ke posisi 19.817,41.

Sementara penguatan terjadi pada indeks Shanghai sebesar 58,05 poin atau 1,97% ke level 3.007,65. Sedangkan indeks Straits Times juga tertekan sebesar 45,69 pon atau 1.69% ke level 2.650,81.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp5,11 triliun dengan 3,70 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp333 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp2,1 triliun dan aksi beli Rp1,82 triliun. Tercatat 91 saham menguat, 66 stagnan dan 195 saham menurun.

Adapun saham-saham yang menguat di antaranya PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp325 menjadi Rp17.300, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) naik Rp95 menjadi Rp1.300 dan PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp75 menjadi Rp3.155.

Dan saham-saham yang menurun di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp350 menjadi Rp55.550, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) turun Rp300 menjadi Rp28.050 dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) turun Rp50 menjadi Rp2.615.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5904 seconds (0.1#10.140)