IHSG Dibuka Tersungkur Ikuti Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka tersungkur di jalur merah di tengah melemahnya bursa saham Asia. IHSG melorot 34,99 poin atau 0,77% ke 4.488,98.
Sementara, IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup berhasil naik 10,79 poin atau 0,24%% ke level 4.523,98.
Seperti dikutip dari Reuters, saham Asia hari ini turun mendekati posisi terendah 2011, menyusul data ekonomi AS yang lemah dan jatuhnya harga minyak dunia yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Hal ini mengkhawatirkan lebih lanjut mengenai kemerosotas ekonomi global.
Saham Jepang Nikkei kemungkinan jatuh bisa lebih dari 2%, dan saham Australia turun hingga 1,7%. Indeks MSCI dari Asia Pasifik di luar Jepang, telah jatuh 10,5% dalam dua pekan pertama tahun ini.
Indeks MSCI untuk pasar saham dunia yang meliputi 46 pasar, jatuh ke level terendah sejak Juli 2013, setelah jatuh hampir 9% dalam dua pekan pertama tahun ini.
Adapun Indeks Nikkei 225 turun 241,71 poin atau 1,42% ke level 16.903,55, Indeks Hang Seng anjlok 274,16 poin atau 1,40% ke level 19.246,61, Indeks Shanghai merosot 1,26 poin atau 0,04% ke level 2.899,71, dan inedks Strait Times juga turun 31,35 poin atau 1,19% ke 2.599,74.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp25 miliar dengan 8 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp3,40 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp12,20 miliar dan aksi beli Rp8,80 miliar.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp25 menjadi Rp6.825, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik Rp35 menjadi Rp3.145, dan PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) naik Rp23 menjadi Rp144.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp150 menjadi Rp16.450, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun Rp200 menjadi Rp7.900, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.150 menjadi Rp55.150.
Sementara, IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin ditutup berhasil naik 10,79 poin atau 0,24%% ke level 4.523,98.
Seperti dikutip dari Reuters, saham Asia hari ini turun mendekati posisi terendah 2011, menyusul data ekonomi AS yang lemah dan jatuhnya harga minyak dunia yang tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Hal ini mengkhawatirkan lebih lanjut mengenai kemerosotas ekonomi global.
Saham Jepang Nikkei kemungkinan jatuh bisa lebih dari 2%, dan saham Australia turun hingga 1,7%. Indeks MSCI dari Asia Pasifik di luar Jepang, telah jatuh 10,5% dalam dua pekan pertama tahun ini.
Indeks MSCI untuk pasar saham dunia yang meliputi 46 pasar, jatuh ke level terendah sejak Juli 2013, setelah jatuh hampir 9% dalam dua pekan pertama tahun ini.
Adapun Indeks Nikkei 225 turun 241,71 poin atau 1,42% ke level 16.903,55, Indeks Hang Seng anjlok 274,16 poin atau 1,40% ke level 19.246,61, Indeks Shanghai merosot 1,26 poin atau 0,04% ke level 2.899,71, dan inedks Strait Times juga turun 31,35 poin atau 1,19% ke 2.599,74.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp25 miliar dengan 8 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp3,40 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp12,20 miliar dan aksi beli Rp8,80 miliar.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) naik Rp25 menjadi Rp6.825, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) naik Rp35 menjadi Rp3.145, dan PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) naik Rp23 menjadi Rp144.
Sementara, saham-saham yang menurun di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun Rp150 menjadi Rp16.450, PT Bayan Resources Tbk (BYAN) turun Rp200 menjadi Rp7.900, dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp1.150 menjadi Rp55.150.
(izz)