Ekonomi China 2015 Terendah dalam Seperempat Abad
A
A
A
BEIJING - Ekonomi China pada kuartal IV/2015 tumbuh 6,8%, sesuai harapan namun paling lambat sejak krisis keuangan global. Beijing semakin ditekan untuk menggelar langkah-langkah dukungan karena kekhawatiran investor atas perlambatan tersebut.
China telah berjuang untuk hal tersebut, bahkan di tengah turunnya pasar saham dan mata uang yuan yang telah memicu kekhawatiran bahwa kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia ini mungkin memburuk dengan cepat.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2016), setelah menjadi lokomotif utama pertumbuhan global dalam beberapa tahun terakhir, China terkunci di tengah perlambatan berlarut-larut, terbebani oleh ekspor yang lemah, pabrik kelebihan kapasitas, memperlambat investasi, pasar properti melambat dan tingkat utang yang tinggi.
Analis yang disurvei Reuters telah memperkirakan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV/2016 tumbuh 6,8%, menurun dari posisi kuartal III yang mencapai 6,9%. Ini adalah laju terlemah ekspansi sejak kuartal pertama 2009, ketika pertumbuhan jatuh 6,2%.
Pertumbuhan ekonomi China 2015 sebesar 6,9%, sejalan dengan target pemerintah sekitar 7%, namun laju pertumbuhan ini paling lambat untuk China dalam seperempat abad. Sementara, para ekonom mengharapkan pertumbuhannya 6,9%.
Analis yang disurvei Reuters juga memperkirakan ekonomi akan kehilangan momentum lebih pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi China tahun ini diramal hanya 6,5%, jika Beijing telat terkait pengeluaran fiskal dan memotong suku bunga lagi, seperti yang diharapkan secara luas.
Beberapa pengamat pasar percaya tingkat pertumbuhan riil mungkin jauh lebih lemah dari data resmi, membahayakan ekonomi global yang rapuh.
Secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi turun menjadi 1,6% pada kuartal keempat, dibandingkan ekspektasi 1,7% dan turun dari 1,8% pada kuartal ketiga. Output industri naik 5,9% pada Desember dari tahun sebelumnya 6,0%, dan melambat dari November 6,2%.
Penjualan ritel di China naik 11,1% pada Desember dari tahun sebelumnya, namun di bawah yang diharapkan pasar 11,3% dan November 11,2%. Pertumbuhan investasi set tetap, pendorong ekonomi tumbuh 10,0% pada 2015 dari tahun sebelumnya.
Para ekonom mengharapkan pertumbuhan investasi bisa mencapai 10,2%, tingkat yang sama seperti pada 11 bulan pertama 2015.
Data kemarin menunjukkan harga rumah China terus meningkat pada Desember 2015, menambah tanda-tanda perbaikan di pasar perumahan, yang menyumbang sekitar 13% dari PDB.
China telah berjuang untuk hal tersebut, bahkan di tengah turunnya pasar saham dan mata uang yuan yang telah memicu kekhawatiran bahwa kondisi ekonomi terbesar kedua di dunia ini mungkin memburuk dengan cepat.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/1/2016), setelah menjadi lokomotif utama pertumbuhan global dalam beberapa tahun terakhir, China terkunci di tengah perlambatan berlarut-larut, terbebani oleh ekspor yang lemah, pabrik kelebihan kapasitas, memperlambat investasi, pasar properti melambat dan tingkat utang yang tinggi.
Analis yang disurvei Reuters telah memperkirakan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal IV/2016 tumbuh 6,8%, menurun dari posisi kuartal III yang mencapai 6,9%. Ini adalah laju terlemah ekspansi sejak kuartal pertama 2009, ketika pertumbuhan jatuh 6,2%.
Pertumbuhan ekonomi China 2015 sebesar 6,9%, sejalan dengan target pemerintah sekitar 7%, namun laju pertumbuhan ini paling lambat untuk China dalam seperempat abad. Sementara, para ekonom mengharapkan pertumbuhannya 6,9%.
Analis yang disurvei Reuters juga memperkirakan ekonomi akan kehilangan momentum lebih pada tahun ini. Pertumbuhan ekonomi China tahun ini diramal hanya 6,5%, jika Beijing telat terkait pengeluaran fiskal dan memotong suku bunga lagi, seperti yang diharapkan secara luas.
Beberapa pengamat pasar percaya tingkat pertumbuhan riil mungkin jauh lebih lemah dari data resmi, membahayakan ekonomi global yang rapuh.
Secara kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi turun menjadi 1,6% pada kuartal keempat, dibandingkan ekspektasi 1,7% dan turun dari 1,8% pada kuartal ketiga. Output industri naik 5,9% pada Desember dari tahun sebelumnya 6,0%, dan melambat dari November 6,2%.
Penjualan ritel di China naik 11,1% pada Desember dari tahun sebelumnya, namun di bawah yang diharapkan pasar 11,3% dan November 11,2%. Pertumbuhan investasi set tetap, pendorong ekonomi tumbuh 10,0% pada 2015 dari tahun sebelumnya.
Para ekonom mengharapkan pertumbuhan investasi bisa mencapai 10,2%, tingkat yang sama seperti pada 11 bulan pertama 2015.
Data kemarin menunjukkan harga rumah China terus meningkat pada Desember 2015, menambah tanda-tanda perbaikan di pasar perumahan, yang menyumbang sekitar 13% dari PDB.
(izz)