Pengusaha Wanita Berharap Suku Bunga KUR Kembali Turun
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) mengaku senang dengan langkah pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) dari 12% pada 2015, menjadi 9% pada tahun ini. Namun, mereka berharap pemerintah kembali menurunkan bunga seperti di negara lain.
Ketua Umum Iwapi Nita Yudi mengemukakan langkah tersebut menandakan bahwa pemerintah peduli terhadap keberlangsungan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terlebih saat ini era persaingan bebas tingkat ASEAN telah dimulai dengan diberlangsungkannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
"Bunga KUR juga turun jadi 9%. Ini langkah pemerintah yang telah aware terhadap UMKM," ujarnya di Patra Kuningan, Jakarta, Jumat (22/1/2016). (Baca: Hadapi MEA, Iwapi Gelar Pertemuan dengan Para Dubes)
Kendati demikian, Nita menilai bunga KUR di Tanah Air masih lebih tinggi dibanding negara lain. Sebab itu, dia mengharapkan akan terjadi penurunan tingkat suku bunga. "Ya, walaupun masih terlalu tinggi, tapi at least ada penurunan untuk KUR," imbuhnya.
Untuk membina UMKM dalam menghadapi MEA, lanjut Nita, pihaknya memberikan pelatihan baik dalam skala kecil maupun besar. Selain itu, pihaknya juga melakukan pendekatan terhadap perbankan agar dapat menyalurkan KUR bagi UMKM.
"Kami memberikan pelatihan dari yang paling kecil sampai dengan pelatihan ekspor, bagaimana melakukan ekspor dengan mudah. Melakukan pendekatan terhadap perbankan," jelasnya.
Sekadar diketahui, Iwapi hari ini menggelar pertemuan dengan para duta besar (dubes) Indonesia, istri dubes, dan dubes negara sahabat dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang telah mulai berlangsung pada awal 2016.
Ketua Umum Iwapi Nita Yudi mengemukakan langkah tersebut menandakan bahwa pemerintah peduli terhadap keberlangsungan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terlebih saat ini era persaingan bebas tingkat ASEAN telah dimulai dengan diberlangsungkannya masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).
"Bunga KUR juga turun jadi 9%. Ini langkah pemerintah yang telah aware terhadap UMKM," ujarnya di Patra Kuningan, Jakarta, Jumat (22/1/2016). (Baca: Hadapi MEA, Iwapi Gelar Pertemuan dengan Para Dubes)
Kendati demikian, Nita menilai bunga KUR di Tanah Air masih lebih tinggi dibanding negara lain. Sebab itu, dia mengharapkan akan terjadi penurunan tingkat suku bunga. "Ya, walaupun masih terlalu tinggi, tapi at least ada penurunan untuk KUR," imbuhnya.
Untuk membina UMKM dalam menghadapi MEA, lanjut Nita, pihaknya memberikan pelatihan baik dalam skala kecil maupun besar. Selain itu, pihaknya juga melakukan pendekatan terhadap perbankan agar dapat menyalurkan KUR bagi UMKM.
"Kami memberikan pelatihan dari yang paling kecil sampai dengan pelatihan ekspor, bagaimana melakukan ekspor dengan mudah. Melakukan pendekatan terhadap perbankan," jelasnya.
Sekadar diketahui, Iwapi hari ini menggelar pertemuan dengan para duta besar (dubes) Indonesia, istri dubes, dan dubes negara sahabat dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang telah mulai berlangsung pada awal 2016.
(dmd)