Investasi Jepang Masih Terpusat di Pulau Jawa

Selasa, 26 Januari 2016 - 09:24 WIB
Investasi Jepang Masih...
Investasi Jepang Masih Terpusat di Pulau Jawa
A A A
JAKARTA - Pulau Jawa masih menjadi primadona investor Jepang untuk menanamkan modalnya. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa realisasi investasi periode 2010-2015 tercatat 94,8% dari seluruh investasi Jepang terdistribusi di provinsi-provinsi di Pulau Jawa.

Hanya 5,19% terbagi di wilayah-wilayah lainnya di seluruh Indonesia. Nilai investasi Jepang di Pulau Jawa tersebut tercatat sebesar USD14,2 miliar dari keseluruhan investasi Jepang dalam kurun waktu 2010-2015 sebesar USD 14,9 miliar.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani mengatakan, bahwa pemilihan lokasi di Pulau Jawa tersebut banyak dipengaruhi oleh pilihan sektor investasi yang dilakukan oleh investor Jepang. (Baca Juga: 183 Investor Jepang Minati Investasi RI)

“Dari sisi sektor, 87% investasi Jepang sejak tahun 2010 direalisasikan di industri manufaktur dan telah berkontribusi terhadap industrialisasi di Indonesia, menciptakan banyak lapangan kerja, dan mendukung ekspor nasional,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/1/2016)

Dia menambahkan sektor industri transportasi mendominasi dengan investasi Jepang sejak 2010-2015 dengan nilai mencapai USD 7,5 miliar, kemudian diikuti oleh industri logam, mesin dan elektronik sebesar USD2,4 miliar, industri kimia dan farmasi sebesar USD 871 juta, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran senilai USD 699 juta dan industri makanan senilai USD534 juta.

“Sebenarnya masih banyak peluang investasi di sektor industri manufaktur yang diminati oleh investor Jepang di dunia, juga terbuka luas di Indonesia. Misalkan industri hilir Migas, industri kimia, industri karet, dan industri alat telekomunikasi,” tandasnya.

Lebih lanjut Dia menyampaikan bahwa mulai terlihat tren diversifikasi dengan adanya peningkatan sektor perumahan dan kawasan industri yang mengalami peningkatan hingga 700% dari realisasi investasi tahun sebelumnya. Di tahun 2014 realisasi sektor tersebut tercatat hanya USD 71 Juta, di tahun 2015 sektor ini menjadi USD519 Juta.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7098 seconds (0.1#10.140)