BPS Catat Inflasi Januari 2016 Hanya 0,51%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi untuk Januari 2016 sebesar 0,51%. Inflasi ini tergolong rendah untuk awal tahun dibanding tahun-tahun sebelumnya kecuali 2015.
Inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 4,14% terhitung dari Januari 2015 ke Januari 2016. Untuk inflasi komponen inti, 0,29% dan inflasi tahun ke tahun 3,62%.
"Inflasi Indonesia Januari 2016 atau awal tahun ini tergolong rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya yang di atas 1%. Kecuali 2015 yang deflasi karena ada penurunan harga BBM," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (1/2/2016)
Dia menuturkan, dari 82 kota IHK ada 75 kota yang mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga Sumatera Utara 1,82%
"Sedangkan terendah, terjadi di Padang 0,02% dan deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58%," kata Suryamin.
Suryamin mengatakan, untuk komoditas yang membentuk inflasi Januari 2016, yaitu bahan makanan sebesar 2,2%. Kemudian diikuti perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,53%. Makanan jadi juga menyumbang inflasi yakni 0,51%.
"Sedangkan yang menyumbang deflasi adalah komunikasi, transportasi dan jasa keuangan sebesar 1,11%. Ini karena ada penurunan tarif angkutan udara dan penurunan harga bensin dan solar, maka terjadi deflasi untuk kelompok tersebut," pungkasnya.
Inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 4,14% terhitung dari Januari 2015 ke Januari 2016. Untuk inflasi komponen inti, 0,29% dan inflasi tahun ke tahun 3,62%.
"Inflasi Indonesia Januari 2016 atau awal tahun ini tergolong rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya yang di atas 1%. Kecuali 2015 yang deflasi karena ada penurunan harga BBM," kata Kepala BPS Suryamin di Gedung BPS, Jakarta, Senin (1/2/2016)
Dia menuturkan, dari 82 kota IHK ada 75 kota yang mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga Sumatera Utara 1,82%
"Sedangkan terendah, terjadi di Padang 0,02% dan deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo 0,58%," kata Suryamin.
Suryamin mengatakan, untuk komoditas yang membentuk inflasi Januari 2016, yaitu bahan makanan sebesar 2,2%. Kemudian diikuti perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,53%. Makanan jadi juga menyumbang inflasi yakni 0,51%.
"Sedangkan yang menyumbang deflasi adalah komunikasi, transportasi dan jasa keuangan sebesar 1,11%. Ini karena ada penurunan tarif angkutan udara dan penurunan harga bensin dan solar, maka terjadi deflasi untuk kelompok tersebut," pungkasnya.
(izz)