Tak Bakar Hutan, Perusahaan Ini Hadiahi Desa Rp100 Juta

Rabu, 03 Februari 2016 - 13:29 WIB
Tak Bakar Hutan, Perusahaan Ini Hadiahi Desa Rp100 Juta
Tak Bakar Hutan, Perusahaan Ini Hadiahi Desa Rp100 Juta
A A A
JAKARTA - Asia Pacific Resources International Holdings Ltd (APRIL) siap memberikan kompensasi sebesar Rp100 juta dalam bentuk program kepada desa yang bisa mempertahankan areanya untuk tidak terbakar dalam satu periode musim kering.

Indonesia Operations Managing Director APRIL Tony Wenas mengatakan, pihaknya mencanangkan program desa bebas api pada 2014. Saat itu yang ikut serta dalam program ini ada sekitar sembilan desa.

"Sebelum adanya program ini, pada 2013 ada sekitar 1.000 hektare desa yang terbakar akibat pembukaan lahan, pada 2014 pembakaran hutan menurun menjadi 600 hektare," jelas Tony dalam jumpa persnya di Jakarta, Rabu (3/2/2015).

Desa bebas api merupakan program yang diusung APRIL untuk mengurangi kebakaran hutan yang terjadi di periode musim kemarau. Periode musim kering itu biasanya dimulai dari Februari hingga Oktober.

Tony melanjutkan, pada 2016 program ini semakin dilebarkan menjadi 20 desa dengan tujuan agar semakin banyak desa yang mencanangkan bebas api. Ada beberapa pelatihan yang diberikan APRIL kepada aparatur desa dalam menyukseskan program ini.

Pertama, masyarakat desa diberikan pemahaman agar tak membuka lahan hutan legal dengan cara dibakar. "Untuk itu kami memberikan agriculture assistant, yakni pendampingan untuk agrikultur," jelasnya.

APRIL juga akan meminjamkan alat berat dan tenaga dalam membantu masyakat. "Tentunya kami tekankan, ini hanya untuk lahan hutan yang legal. Kalau yang ilegal kami tidak akan bantu," tuturnya.

Selain itu, APRIL juga akan memasang alat monitor untuk memantau kualitas asap. Dari situ akan terlihat, apakah desa itu benar-benar bersih dari api dan asap. Program desa bebas api diakui Tony mendapat pujian dari berbagai pihak. Ketika acara COP21 di Paris Desember lalu, banyak pihak yang ingin mengadopsi program ini.

"Banyak perusahaan yang ingin ikut serta dan membuat program ini di wilayah mereka. Sejauh ini sudah ada 100 desa yang tertarik," ujar dia.

Tony berharap, desa bebas api ini bisa menjadi gerakan nasional di seluruh Indonesia agar tak ada lagi kebakaran hutan. Sementara, masyarakat Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau berlomba-lomba menciptakan desa bebas api di 2016.

Kepala Dersa Kuala Panduk, Kecamatan Teluk Meranti, Tomjon menegaskan, pihaknya mengajak masyarakat desa untuk tidak lagi membakar hutan. Imbauan itu, terus digaungkan di acara-acara yang melibatkan masyarakat seperti, upacara pernikahan hingga acara rapat desa.

"Saya selalu bilang, membuka lahan dengan cara membakar hutan itu merupakan hal yang tidak benar. Untuk itu kami ingin menciptakan desa bebas api di tahun ini," kata Tomjon.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4634 seconds (0.1#10.140)