Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Pendapatan di Luar Tiket

Kamis, 04 Februari 2016 - 20:02 WIB
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Pendapatan di Luar Tiket
Kereta Cepat Jakarta-Bandung Butuh Pendapatan di Luar Tiket
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui proyek kereta cepat (high speed train/HST) Jakarta-Bandung tidak akan layak (feasible) jika hanya mengandalkan sumber pendapatan hanya dari penjualan tiket kereta. Untuk itu, pemerintah akan meningkatkan kelayakan melalui pengembangan kawasan atau transit oriented development (TOD) sepanjang koridor dan pengembangan kota baru di Walini.

Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumban Gaol mengatakan, dengan menjadikan Kota Walini menjadi kota baru dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi KCIC sebanyak 25%. Pembangunan di Kota Walini akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat karena para penumpang kereta cepat akan berdatangan ke kota tersebut dan diharapkan semakin hari frekuensi penumpang bertambah.

"TOD ini nanti yang meng-generate jumlah pertumbuhan dari penumpang. Misalnya, naik kereta cepat akan diberikan semacam entertainment di Kota Walini," kata Sahala, dalam jumpa persnya di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (4/2/2016)..

Dia mengatakan proyek kereta cepat tersebut jangan dilihat secara khusus hanya proyek kereta tetapi pembangunan suatu koridor ekonomi antara dua kota besar. Menurutnya, di antara dua titik kota besar yaitu kota Walini banyak potensi ekonomi yang bisa dikembangkan.

Kota Walini memiliki lahan seluas 3.000 hektare (ha). Besaran lahan tersebut jika hanya dibangun jalan tol tidak akan memiliki pertumbuhan ekonomi yang signifikan. (Baca: Baca: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Masih Tunggu 3 Perizinan

Dia mengungkapkan kota Walini nantinya akan dibangun kota entertainment yang sangat besar. Untuk melakukan pengembangan tersebut KCIC akan membuka lelang bagi perusahaan kontraktor yang berminat melakukan pembangunan.

Namun dalam pengembangannya juga tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan BUMN untuk melakukan sinergi dalam pembangunan kota tersebut. "Misalnya di Walini kalau jadi dibangun nantinya akan ada Disneyland, Universal Studio dan pusat musikal. Ini yang tidak terpikirkan sama orang lain," imbuh Sahala.

Menurutnya dengan adanya pembangunan kota Walini akan mendatangkan multiplier effect terhadap kota-kota di sekitarnya, di Jawa Barat. Misal, pertumbuhan ekonomi bagi wilayah Karawang dan Tegal Luar yang nantinya akan dibangun kereta Low Rapid Transit (LRT) yang menghubungkan Kota Bandung Raya.

Sehingga, kota-kota yang dihubungkan dengan kereta cepat akan menjadi pusat industri dan inovasi di kota masing-masing. "Pertumbuhan ekonomi didorong dari Jakarta-Bandung diraih dalam waktu singkat," jelas Sahala.

Baca juga:

Gawat! Jalur Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rawan Gempa

RI Rawan Gempa, Wajar Perizinan Kereta Cepat Ketat

Kemenhub Beberkan Rincian Dokumen Agar Izin Kereta Cepat Keluar
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5026 seconds (0.1#10.140)