Atasi Masalah Ekonomi, Jokowi Bisa Tiru Cara Habibie
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mengemukakan, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam mengatasi masalah ekonomi bisa belajar dari pemerintah sebelumnya. Keberhasilan mantan Presiden BJ Habibie dalam mengatasi krisis moneter dengan menjaga stabilitas ekonomi nasional bisa menjadi contoh.
Menurut Bambang, di era kepemimpinan Presiden Habibie penguatan ekonomi dalam negeri dilakukan dengan serius. Pemerintah tidak pergi ke luar negeri sampai kondisi ekonomi pulih.
Baca: 35 Bidang Usaha Dibuka 100% untuk Asing
"Presiden Jokowi harus concern atasi masalah dalam negeri, jangan ke luar negeri. Era Pak Habibie, saat krisis, presiden bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari -8 menjadi +2. Kabinet juga kompak dan tidak saling sikut," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Sindonews, Sabtu (13/2/2016),
Menanggapi ancaman perusahaan asing kabur ke luar negeri, Bambang menilai hal itu disebabkan banyak faktor. Di antaranya masalah stabilitas politik, keamanan, sosial, upah tenaga kerja yang setiap daerah berbeda-beda, serta masalah perizinan.
Baca: E-Commerce Dibuka 100% Asing, Ekonomi RI Tak Bisa Gerak
Untuk memperpanjang izin usaha, mereka selalu mengalami kesulitan, utamanya izin di daerah-daerah. "Faktor-faktor itu yang memengaruhi investasi asing di Indonesia," katanya.
Faktor lain, lanjut dia, adalah terkait jaminan yang belum terpenuhi dan utamanya adalah soal perizinan. "Perizinan tiga jam sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi dalam paket kebijakan ekonomi, tapi tak jalan sama sekali," pungkasnya.
Baca juga:
Restoran Dibuka 100% Asing, Nasib Rumah Makan Padang Jadi Taruhan
Ketua DPR: Paket Kebijakan Ekonomi Harus Sesuai Porsi
Paket Kebijakan Ekonomi Jilid X Ancam UMKM
Menurut Bambang, di era kepemimpinan Presiden Habibie penguatan ekonomi dalam negeri dilakukan dengan serius. Pemerintah tidak pergi ke luar negeri sampai kondisi ekonomi pulih.
Baca: 35 Bidang Usaha Dibuka 100% untuk Asing
"Presiden Jokowi harus concern atasi masalah dalam negeri, jangan ke luar negeri. Era Pak Habibie, saat krisis, presiden bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari -8 menjadi +2. Kabinet juga kompak dan tidak saling sikut," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada Sindonews, Sabtu (13/2/2016),
Menanggapi ancaman perusahaan asing kabur ke luar negeri, Bambang menilai hal itu disebabkan banyak faktor. Di antaranya masalah stabilitas politik, keamanan, sosial, upah tenaga kerja yang setiap daerah berbeda-beda, serta masalah perizinan.
Baca: E-Commerce Dibuka 100% Asing, Ekonomi RI Tak Bisa Gerak
Untuk memperpanjang izin usaha, mereka selalu mengalami kesulitan, utamanya izin di daerah-daerah. "Faktor-faktor itu yang memengaruhi investasi asing di Indonesia," katanya.
Faktor lain, lanjut dia, adalah terkait jaminan yang belum terpenuhi dan utamanya adalah soal perizinan. "Perizinan tiga jam sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi dalam paket kebijakan ekonomi, tapi tak jalan sama sekali," pungkasnya.
Baca juga:
Restoran Dibuka 100% Asing, Nasib Rumah Makan Padang Jadi Taruhan
Ketua DPR: Paket Kebijakan Ekonomi Harus Sesuai Porsi
Paket Kebijakan Ekonomi Jilid X Ancam UMKM
(dmd)