Ratusan Bank Gantungkan Nasib pada BI Rate
A
A
A
JAKARTA - Ada sekitar 120 bank di Indonesia yang menggantungkan nasibnya ke suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). BI dinilai perlu memikirkan dampak dari turunnya BI rate terhadap ratusan bank tersebut.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo menilai, BI harus memikirkan dampak dari turunnya BI rate terhadap ratusan bank tersebut.
Dia menjelaskan, harus ada solusi agar ratusan bank ini mampu tidak bergantung pada pendapatan berbasis bunga. Melainkan ke pendapatan nonbunga atau fee based income.
"Ada sekitar 120 bank, ini yang harus dipikirkan, bagaimana mereka bisa tingkatkan pendapatan? Tidak bergantung kepada pendapatan berbasis bunga tapi ke fee based," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Menurutnya, dengan ada penurunan BI rate tidak akan memengaruhi perbankan secara signifikan. Namun, keuntungan yang didapatkan bank melalui kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana melalui bunga atau spread based akan menurun sedikit.
"Kalau itu diturunkan berdampak ke spread lebih kecil. Tidak berdampak ke kinerja bank secara keseluruhan," kata dia.
Hendro menjelaskan, hal ini jadi tantangan tersendiri bagi perbankan nasional karena masih sedikit yang memperoleh pendapatan dari biaya transaksional. Sementara, sebagian masih dikuasai bank-bank besar.
"Ini tantangan perbankan Indonesia karena bank yang jadi transaksional masih sedikit. Didominasi bank besar," pungkasnya.
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Hendro Utomo menilai, BI harus memikirkan dampak dari turunnya BI rate terhadap ratusan bank tersebut.
Dia menjelaskan, harus ada solusi agar ratusan bank ini mampu tidak bergantung pada pendapatan berbasis bunga. Melainkan ke pendapatan nonbunga atau fee based income.
"Ada sekitar 120 bank, ini yang harus dipikirkan, bagaimana mereka bisa tingkatkan pendapatan? Tidak bergantung kepada pendapatan berbasis bunga tapi ke fee based," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Menurutnya, dengan ada penurunan BI rate tidak akan memengaruhi perbankan secara signifikan. Namun, keuntungan yang didapatkan bank melalui kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana melalui bunga atau spread based akan menurun sedikit.
"Kalau itu diturunkan berdampak ke spread lebih kecil. Tidak berdampak ke kinerja bank secara keseluruhan," kata dia.
Hendro menjelaskan, hal ini jadi tantangan tersendiri bagi perbankan nasional karena masih sedikit yang memperoleh pendapatan dari biaya transaksional. Sementara, sebagian masih dikuasai bank-bank besar.
"Ini tantangan perbankan Indonesia karena bank yang jadi transaksional masih sedikit. Didominasi bank besar," pungkasnya.
(izz)