Bank Siapkan Agen Laku Pandai Genjot Kredit Mikro

Kamis, 18 Februari 2016 - 04:11 WIB
Bank Siapkan Agen Laku Pandai Genjot Kredit Mikro
Bank Siapkan Agen Laku Pandai Genjot Kredit Mikro
A A A
JAKARTA - Perbankan berlomba menggenjot kredit segmen mikro dengan agen laku pandai. Hal ini yang disiapkan oleh Bank Bukopin dan Bank BTPN untuk mendorong kredit segmen mikro.

GM Business Development Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan, pihaknya menargetkan akan mengembangkan kredit segmen mikro bersama program Laku Pandai (branchless banking). Para agen Laku Pandai nantinya akan menjadi pihak yang merekomendasikan calon debitur yang berhak menerima pinjaman. Perseroan menyiapkan kredit dengan plafon minimal Rp5 hingga Rp25 juta yang dapat digunakan sebagai modak usaha mikro.

“Selain layanan simpanan dan transaksi, kami menyiapkan para agen untuk merekomendasikan debitur mikro. Pasar kami di segmen pensiunan, PNS aktif, dan pelaku usaha. Secara produk tidak ada yang berubah atau menggunakan produk kredit mikro yang sudah ada,” ujar Rivan, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Bukopin sedang menargetkan segera menjalankan Laku Pandai dengan menyiapkan 400 agen pada tahun pertama. Perseroan menyiapkan 25 ribu agen branchless banking yang sebagian besar merupakan pelaksana Payment Point Online Bukopin (PPOB). Dari jumlah itu, saat ini sudah siap 400 agen yang akan melakoni Laku Pandai Bukopin dengan brand B-Tunai."Izin pelaksanaan sudah keluar. Kami sudah siap. Tinggal menunggu grand launching," katanya.

Peluncuran Laku Pandai Bukopin akan dilakukan di Kota Palu sekaligus fokus pelaksanaan program ini juga menyasar kawasan Indonesia Timur. Daerah yang ditargetkan seperti Palu, Bali, Mataram, Kupang. Bukopin berharap bisa mengakuisisi 200 ribu nasabah basic saving account (BSA). Selain BSA, para agen juga dapat melayani kredit mikro, transaksional, hingga asuransi mikro.

“Setidaknya 400 agen pertama Bukopin sudah mendapat pelatihan dan edukasi. Nantinya, mereka akan menawarkan empat produk yakni BSA, micro insurance, kredit mikro, dan public payment. "Agen siap. Hanya saja tantangan masih soal edukasi ke masyarakat," katanya.

Wilayah timur memang sengaja dipilih pihaknya dengan mempertimbangkan wilayah yang kurang terakses oleh bank. Sebelum laku pandai dari OJK, bank yang berdiri semenjak 1970 silam telah meluncurkan branchless banking yang bernama BUKU (Bukopin Kiriman Uang) tahun lalu.

Layanan BUKU dikembangkan oleh Bank Bukopin agar masyarakat dapat mengirimkan dan mengambil dana yang dikirimkan melalui loket payment point online bank (PPOB) Bukopin yang ditunjuk dan tersebar di seluruh Indonesia.

Nasabah cukup datang ke loket PPOB, mengisi formulir, menyetorkan dana yang akan dikirim, lalu nasabah akan menerima bukti pengiriman dan SMS notifikasi dan token melalui ponselnya. Sebaliknya, penerima uang juga akan menerima SMS notifikasi dan token yang dilengkapi dengan kode tertentu untuk mencairkan uang yang diterima di Loket PPOB Bukopin yang ditunjuk.

Layanan BUKU diselenggarakan melalui kerja sama dengan Collecting Agent, yaitu perusahaan yang membawahi loket-loket PPOB Bukopin, yang sudah lebih dari 3 tahun bekerja sama untuk melayani pembayaran tagihan PLN, PDAM, tiket pesawat, tiket kereta api dan beragam transaksi lainnya. Lewat layanan ini, Adhi mengakui sebagai salah satu penyumbang fee based income terbesar di luar kartu kredit.

Sementara Management Head BTPN Wow! Mohammad Reza Rizal mengatakan, BTPN salah satu bank yang telah melaksanakan kegiatan Laku Pandai di Cirebon. Fungsi agen Laku Pandai di BTPN adalah untuk membuka rekening, tarik tunai, dan setor tunai.

Dari tiga kegiatan ini agen tersebut mendapatkan komisi. Namun kedepannya perseroan juga menyiapkan penyaluran kredit mikro buat para nasabah Laku Pandai atau mikro. Kredit yang akan disalurkan akan fokus untuk segmen produktif yang meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Kami sedang merancang produk kredit untuk nasabah Laku Pandai dan tahun ini akan kami luncurkan. Namun para agen hanya sebagai pihak yang merekomendasikan dan sisanya akan diproses seperti biasa," ujar Reza.

Dia menambahkan definisi kredit produktif akan lebih luas dibandingkan biasanya. Menurutnya bahkan masyarakat kecil bisa menjadi produktif setelah membeli HP atau motor. Karena barang itu dibutuhkan untuk usahanya.

Saat ini, Laku Pandai BTPN sudah beroperasi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Jawa. Adapun BTPN WOW kini memiliki 307 ribu nasabah dengan jumlah agen sekitar 21 ribu agen per akhir 2015.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4935 seconds (0.1#10.140)