Rini Siap Realisasikan Holding BUMN Jalan Tol Tahun Ini
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku siap merealisasikan pembentukan holding BUMN tahun ini. Untuk holdingnisasi tahap pertama, pihaknya akan membentuk holding BUMN jalan tol.
Dia menggambarkan, holdingnisasi ini akan dibentuk per sektor, yaitu finansial, konstruksi, farmasi, pertambangan, atau jalan tol. Adapun perusahaan pelat merah yang dimungkinkan akan masuk dalam holding BUMN jalan tol adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
"Insya Allah (holding BUMN jalan tol tahun ini). Lagi diminta untuk dianalisa lagi secara menyeluruh proses hukumnya, itu yang harus kami laporkan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini menjelaskan, holding BUMN jalan tol menjadi prioritas utama karena pemerintah saat ini tengah membutuhkan pembiayaan untuk membangun jalan tol di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.
Atas dasar itu, jika holding BUMN jalan tol dapat terealisasi tahun ini maka dimungkinkan akan ada tambahan pembiayaan untuk membangun infrastruktur tersebut.
"Karena kalau konstruksi juga banyak sekali ya (BUMN) karya karya. Kita konsentrasikan lebih dulu ke yang membangun jalan tol. Karena kita membutuhkan betul pembiayaan pembangunan jalan tol di Sumatera, Kalimantan, di Jawa sendiri, begitu juga di Sulawesi. Insya Allah jalan tol bisa selesai," tandasnya.
Baca Juga:
Bentuk Holding, Pemerintah Ingin BUMN Tak Bergantung APBN
Sepakat Bentuk Holding, Jokowi Minta BUMN Tak Jago Kandang
Dia menggambarkan, holdingnisasi ini akan dibentuk per sektor, yaitu finansial, konstruksi, farmasi, pertambangan, atau jalan tol. Adapun perusahaan pelat merah yang dimungkinkan akan masuk dalam holding BUMN jalan tol adalah PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
"Insya Allah (holding BUMN jalan tol tahun ini). Lagi diminta untuk dianalisa lagi secara menyeluruh proses hukumnya, itu yang harus kami laporkan," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/2/2016).
Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) ini menjelaskan, holding BUMN jalan tol menjadi prioritas utama karena pemerintah saat ini tengah membutuhkan pembiayaan untuk membangun jalan tol di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa.
Atas dasar itu, jika holding BUMN jalan tol dapat terealisasi tahun ini maka dimungkinkan akan ada tambahan pembiayaan untuk membangun infrastruktur tersebut.
"Karena kalau konstruksi juga banyak sekali ya (BUMN) karya karya. Kita konsentrasikan lebih dulu ke yang membangun jalan tol. Karena kita membutuhkan betul pembiayaan pembangunan jalan tol di Sumatera, Kalimantan, di Jawa sendiri, begitu juga di Sulawesi. Insya Allah jalan tol bisa selesai," tandasnya.
Baca Juga:
Bentuk Holding, Pemerintah Ingin BUMN Tak Bergantung APBN
Sepakat Bentuk Holding, Jokowi Minta BUMN Tak Jago Kandang
(izz)