SBY Sindir Jokowi Kerap Beretorika dalam Stabilisasi Harga Sembako
A
A
A
JAKARTA - Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap beretorika terkait langkahnya dalam melakukan stabilisasi harga kebutuhan pokok. Sebab, stabilisasi harga akan sangat berpengaruh terhadap angka inflasi nasional.
Dia meminta pemerintah berhenti mengambil kebijakan yang hanya mendorong angka inflasi semakin besar. Retorika, kata SBY, hanya akan memberikan ruang kepada para spekulan untuk memainkan harga.
"Stop semua policy yang mendorong inflasi. Inflasi itu demand melebihi supply. Kalau hanya statement dan retorika, itu spekulator ada ruang mainkan harga. Jangan sampai ada yang mengganggu," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (3/3/2016).
Menurutnya, jika pasokan beras di Tanah Air kurang, solusinya bukan retorika. Selama ini solusi untuk mencegah melejitnya harga beras tidak ada.
"Kalau berasnya kurang solusinya jangan retorika. Tapi economic solution. Kita tidak akan pernah mengimpor beras, kita tidak akan pernah impor daging. Bukan begitu, ini sedang kurang daging, kurang beras. Jadi bagaimana berasnya ada dagingnya ada. Jadi not retorika. Tapi stabilitation," tandasnya.
Baca juga:
SBY Minta Jokowi Kembalikan Pertumbuhan Ekonomi ke Angka 5%
SBY Pamer Aksinya Selamatkan Indonesia dari Krisis 2008
SBY Minta Pengusaha Tiru Lagu Aku Bukan Bang Toyib
Blok Masela Ricuh, SBY Minta Pemerintah Tak Pecah Kongsi
Dia meminta pemerintah berhenti mengambil kebijakan yang hanya mendorong angka inflasi semakin besar. Retorika, kata SBY, hanya akan memberikan ruang kepada para spekulan untuk memainkan harga.
"Stop semua policy yang mendorong inflasi. Inflasi itu demand melebihi supply. Kalau hanya statement dan retorika, itu spekulator ada ruang mainkan harga. Jangan sampai ada yang mengganggu," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (3/3/2016).
Menurutnya, jika pasokan beras di Tanah Air kurang, solusinya bukan retorika. Selama ini solusi untuk mencegah melejitnya harga beras tidak ada.
"Kalau berasnya kurang solusinya jangan retorika. Tapi economic solution. Kita tidak akan pernah mengimpor beras, kita tidak akan pernah impor daging. Bukan begitu, ini sedang kurang daging, kurang beras. Jadi bagaimana berasnya ada dagingnya ada. Jadi not retorika. Tapi stabilitation," tandasnya.
Baca juga:
SBY Minta Jokowi Kembalikan Pertumbuhan Ekonomi ke Angka 5%
SBY Pamer Aksinya Selamatkan Indonesia dari Krisis 2008
SBY Minta Pengusaha Tiru Lagu Aku Bukan Bang Toyib
Blok Masela Ricuh, SBY Minta Pemerintah Tak Pecah Kongsi
(dmd)