UBS Tukar Wawasan Tren dan Perkembangan Investasi RI
A
A
A
JAKARTA - Bank UBS Indonesia menghadirkan investor asing serta perusahaan-perusahaan terkemuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam konferensi tahunan UBS Indonesia Conference 2016 yang bertemakan Economic Reblancing Indonesia di Jakarta, 7-8 Maret 2016. Pada pertemuan ini Country Head UBS Indonesia, Joshua Tanja menerangkan akan fokus melihat peluang pasar di Tanah Air.
Dia menambahkan konferensi bersejarah ini telah menjadi forum bergengsi dan paling dinanti bagi para manajer, pembuat kebijakan, para ekonom, ahli strategi, dan investor perusahaan untuk bertukar wawasan tentang tren dan perkembangan investasi di Indonesia.
"Selain itu, konferensi ini menyoroti bagaimana Indonesia sebagai salah satu penggerak ekonomi Asia Tenggara, meningkatkan dan menyesuaikan kembali ekonomi Tanah Air dengan beberapa sektor yang sedang mengalami kemajuan," jelasnya di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Tidak ketinggalan paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi pembahasan dalan konferensi tahunan ini. "Paket kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi dalam upaya membangun fondasi ekonomi dalam meningkatkan pertumbuhan arus modal dari Tiongkok dan Jepang juga menjadi topik bahasan," sambungnya.
Lanjut dia area-area yang menjadi perhatian internasional, juga disampaikan dan dibahas seperti tax amnesty dan bagaimana langkah rupiah dan suku bunga lokal kedepan. Menurutnya selama sembilan tahun berlangsungnya UBS Indonesia conference, tahun ini menunjukkan komitmen jangka panjang UBS untuk Indonesia.
"Ini termasuk menghubungkan Indonesia dengan negara-negara di seluruh dunia dan merupakan platform yang sangat baik untuk para klien kami yang mencakup komunitas investasi global dan korporasi Indonesia untuk pandangan terhadap proyek Indonesia di 2016," pungkasnya.
Dia menambahkan konferensi bersejarah ini telah menjadi forum bergengsi dan paling dinanti bagi para manajer, pembuat kebijakan, para ekonom, ahli strategi, dan investor perusahaan untuk bertukar wawasan tentang tren dan perkembangan investasi di Indonesia.
"Selain itu, konferensi ini menyoroti bagaimana Indonesia sebagai salah satu penggerak ekonomi Asia Tenggara, meningkatkan dan menyesuaikan kembali ekonomi Tanah Air dengan beberapa sektor yang sedang mengalami kemajuan," jelasnya di Jakarta, Senin (7/3/2016).
Tidak ketinggalan paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi pembahasan dalan konferensi tahunan ini. "Paket kebijakan yang dikeluarkan Presiden Jokowi dalam upaya membangun fondasi ekonomi dalam meningkatkan pertumbuhan arus modal dari Tiongkok dan Jepang juga menjadi topik bahasan," sambungnya.
Lanjut dia area-area yang menjadi perhatian internasional, juga disampaikan dan dibahas seperti tax amnesty dan bagaimana langkah rupiah dan suku bunga lokal kedepan. Menurutnya selama sembilan tahun berlangsungnya UBS Indonesia conference, tahun ini menunjukkan komitmen jangka panjang UBS untuk Indonesia.
"Ini termasuk menghubungkan Indonesia dengan negara-negara di seluruh dunia dan merupakan platform yang sangat baik untuk para klien kami yang mencakup komunitas investasi global dan korporasi Indonesia untuk pandangan terhadap proyek Indonesia di 2016," pungkasnya.
(akr)