Harga Minyak Dunia Meroket Sentuh USD40/Barel
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak global diperdagangan melonjak lebih dari 5%, dengan minyak brent mencapai puncak 2016 di atas USD40 per barel, setelah Ekuador mengatakan akan mengadakan pertemuan dengan produsen minyak mentah Amerika Latin teekait harga minyak.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/3/2016), harga minyak brent naik USD2,12 menjadi USD40,84 per barel dan mencapai puncak di level USD41,04, tertinggi sejak 9 Desember atau 51% di atas posisi terendah dalam 12 tahun yang sempat berada di posisi USD27,10 pada 20 Januari tahun ini.
Sementara, harga minyak Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik USD1,98 menjadi USD37,90 per barel, dekati posisi tertinggi dalam dua bulan terakhir. Di mana, pada 11 Februari, harga minyak WTI mencapai titik terendah di level USD26,05 per barel.
Harga minyak reli lebih dari 50% sejak mencapai posisi terendah dalam 12 tahun kurang dari dua bulan lalu. Reli dimulai setelah Rusia dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyampaikan ide pembekuan produksi untuk mendukung harga di pasar karena kelebihan pasokan.
Menteri Luar Negeri Ekuador Guillaume Long mengatakan, pemerintahnya akan menjadi tuan rumah pertemuan di Quito pada Jumat di antaranya Venezuela, Kolombia, Ekuador dan Meksiko untuk mencapai konsensus atas minyak, terutama berkaitan dengan harga.
Secara terpisah, produsen besar yang tergadbung dalam OPEC berbicara tentang keseimbangan harga minyak baru sekitar USD50 per barel. "Ini lebih konfirmasi bahwa produsen minyak berusaha mencapai kesepakatan terkait dukungan harga," kata Phil Flynn, analis di Harga Futures Group di Chicago.
Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/3/2016), harga minyak brent naik USD2,12 menjadi USD40,84 per barel dan mencapai puncak di level USD41,04, tertinggi sejak 9 Desember atau 51% di atas posisi terendah dalam 12 tahun yang sempat berada di posisi USD27,10 pada 20 Januari tahun ini.
Sementara, harga minyak Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik USD1,98 menjadi USD37,90 per barel, dekati posisi tertinggi dalam dua bulan terakhir. Di mana, pada 11 Februari, harga minyak WTI mencapai titik terendah di level USD26,05 per barel.
Harga minyak reli lebih dari 50% sejak mencapai posisi terendah dalam 12 tahun kurang dari dua bulan lalu. Reli dimulai setelah Rusia dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyampaikan ide pembekuan produksi untuk mendukung harga di pasar karena kelebihan pasokan.
Menteri Luar Negeri Ekuador Guillaume Long mengatakan, pemerintahnya akan menjadi tuan rumah pertemuan di Quito pada Jumat di antaranya Venezuela, Kolombia, Ekuador dan Meksiko untuk mencapai konsensus atas minyak, terutama berkaitan dengan harga.
Secara terpisah, produsen besar yang tergadbung dalam OPEC berbicara tentang keseimbangan harga minyak baru sekitar USD50 per barel. "Ini lebih konfirmasi bahwa produsen minyak berusaha mencapai kesepakatan terkait dukungan harga," kata Phil Flynn, analis di Harga Futures Group di Chicago.
(izz)