Harga Minyak Dunia Melonjak Tinggi
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak dunia kembali naik cukup tinggi, dengan minyak mentah Amerika Serikat (AS) mencapai posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir setelah penarikan persediaan bensin di tengah meningkatkan stok minyak yang besar.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/3/2016), spekulasi bahwa produsen minyak mungkin setuju untuk segera membekukan produksi minyak mentah. Harga minyak brent naik USD1,42 atau sekitar 4% menjadi USD41,07 per barel.
Sementara, harga minyak AS naik USD1,79 atau 5% menjadi USD38,29 per barel setelah mencapai level tertinggi tiga bulan yang sebesar USD38,51.
Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, stok minyak mentah AS naik 3,9 juta barel pekan lalu hampir mencapai 522.000.000 barel. Namun, persediaan bensin turun 4,5 juta barel, di imbang mingguan terbesar dalam hampir dua tahun. Permintaan bensi di AS selama empat pekan terakhir 7% lebih tinggi dari tahun lalu.
"Kekuatan berkelanjutan dalam permintaan telah menghasilkan keseimbangan untuk persediaan bensin meskipun di kilang rebound," kata Matt Smith, direktur riset komoditas di New York.
Harga minyak telah naik sekitar 50% dari posisi terendah dalam 12 tahun yang terjadi sekitar dua bulan lalu, karena anggota OPEC Arab Saudi, Qatar dan Venezuela, bersama dengan nonOPEC Rusia, berjanji untuk meninggalkan pasokan di tingkat Januari.
Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (10/3/2016), spekulasi bahwa produsen minyak mungkin setuju untuk segera membekukan produksi minyak mentah. Harga minyak brent naik USD1,42 atau sekitar 4% menjadi USD41,07 per barel.
Sementara, harga minyak AS naik USD1,79 atau 5% menjadi USD38,29 per barel setelah mencapai level tertinggi tiga bulan yang sebesar USD38,51.
Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, stok minyak mentah AS naik 3,9 juta barel pekan lalu hampir mencapai 522.000.000 barel. Namun, persediaan bensin turun 4,5 juta barel, di imbang mingguan terbesar dalam hampir dua tahun. Permintaan bensi di AS selama empat pekan terakhir 7% lebih tinggi dari tahun lalu.
"Kekuatan berkelanjutan dalam permintaan telah menghasilkan keseimbangan untuk persediaan bensin meskipun di kilang rebound," kata Matt Smith, direktur riset komoditas di New York.
Harga minyak telah naik sekitar 50% dari posisi terendah dalam 12 tahun yang terjadi sekitar dua bulan lalu, karena anggota OPEC Arab Saudi, Qatar dan Venezuela, bersama dengan nonOPEC Rusia, berjanji untuk meninggalkan pasokan di tingkat Januari.
(izz)