Harga Emas Antam Melorot Buntuti Emas Dunia
A
A
A
JAKARTA - Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini tercatat melemah setelah pada perdagangan kemarin naik tipis. Penurunan harga emas Antam hari ini terjadi di tengah merosotnya harga emas dunia karena harga minyak dunia dan pasar saham berhasil naik.
Dilansir dari situs Logammulia.com, Kamis (10/3/2016), harga jual emas Antam turun Rp3.000 menjadi Rp568.000/gram dari sebelumnya Rp571.000/gram. Sementara, harga buyback emas Antam juga merosot Rp4.000 menjadi Rp519.000/gram dari sesi sebelumnya Rp523.000/gram.
Emas ukuran 2 gram dibanderol Rp1.096.000, dengan harga per gram Rp548.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.626.000 dengan harga Rp542.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.156.000 dengan harga per gram Rp539.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.695.000 dengan harga per gram Rp539.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.340.000, dengan harga per gram Rp534.000.
Harga emas 25 gram Rp13.275.000 dengan harga per gram Rp531.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp26.500.000, dengan harga per gram Rp530.000. Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp52.950.000, dengan harga per gram Rp529.500.
Harga emas 250 gram mencapai Rp132.250.000, dengan harga per gram Rp529.000, dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp264.300.000 dengan harga per gram Rp528.600.
Dilansir Reuters, harga emas global jatuh karena harga minyak dan pasar saham dunia nai. Selain itu, juga adanya harapan atas pelonggaran moneter lebih lanjut dari Bank Sentral Eropa mendorong beberapa investor untuk mengambil keutnungan setelag harga logam naik ke level tertinggi dalam 13 bulan pekan lalu.
Outflow terlihat dari dana yang diperdagangkan di bursa berbasis bullion setelah arus masuk yang besar dan kuat di awal tahun. Terbesar, saham di SPDR Gold mengatakan bahwa kepemilikan sahamnya jatuh 2,4% pada Selasa kemarin, outflow terbesar dalam hampir empat pekan.
Harga emas di pasar spot turun 0,6% menjadi USD1.252,68 pada pukul 02.36. Sementara, harga emas di AS untuk pengiriman April turun 0,4% menjadi USD1.257,50.
Analis Commerzbank Carsten Fritsch mengatakan, harga emas sedang terbebani oleh kombinasi kekuatan USD, pasar saham dan imbal hasil obligasi. "Ini tampaknya telah memicu aksi profit taking," kata dia.
Dilansir dari situs Logammulia.com, Kamis (10/3/2016), harga jual emas Antam turun Rp3.000 menjadi Rp568.000/gram dari sebelumnya Rp571.000/gram. Sementara, harga buyback emas Antam juga merosot Rp4.000 menjadi Rp519.000/gram dari sesi sebelumnya Rp523.000/gram.
Emas ukuran 2 gram dibanderol Rp1.096.000, dengan harga per gram Rp548.000. Harga emas 3 gram dipatok Rp1.626.000 dengan harga Rp542.000/gram. Harga emas 4 gram senilai Rp2.156.000 dengan harga per gram Rp539.000.
Selain itu, harga jual emas 5 gram ditetapkan Rp2.695.000 dengan harga per gram Rp539.000. Harga emas 10 gram dijual Rp5.340.000, dengan harga per gram Rp534.000.
Harga emas 25 gram Rp13.275.000 dengan harga per gram Rp531.000. Harga emas 50 gram sebesar Rp26.500.000, dengan harga per gram Rp530.000. Kemudian, harga emas 100 gram sebesar Rp52.950.000, dengan harga per gram Rp529.500.
Harga emas 250 gram mencapai Rp132.250.000, dengan harga per gram Rp529.000, dan harga emas ukuran 500 gram dihargai Rp264.300.000 dengan harga per gram Rp528.600.
Dilansir Reuters, harga emas global jatuh karena harga minyak dan pasar saham dunia nai. Selain itu, juga adanya harapan atas pelonggaran moneter lebih lanjut dari Bank Sentral Eropa mendorong beberapa investor untuk mengambil keutnungan setelag harga logam naik ke level tertinggi dalam 13 bulan pekan lalu.
Outflow terlihat dari dana yang diperdagangkan di bursa berbasis bullion setelah arus masuk yang besar dan kuat di awal tahun. Terbesar, saham di SPDR Gold mengatakan bahwa kepemilikan sahamnya jatuh 2,4% pada Selasa kemarin, outflow terbesar dalam hampir empat pekan.
Harga emas di pasar spot turun 0,6% menjadi USD1.252,68 pada pukul 02.36. Sementara, harga emas di AS untuk pengiriman April turun 0,4% menjadi USD1.257,50.
Analis Commerzbank Carsten Fritsch mengatakan, harga emas sedang terbebani oleh kombinasi kekuatan USD, pasar saham dan imbal hasil obligasi. "Ini tampaknya telah memicu aksi profit taking," kata dia.
(izz)