Soal Blok Masela, Masyarakat Maluku Butuh Kesempatan Kerja

Kamis, 10 Maret 2016 - 21:13 WIB
Soal Blok Masela, Masyarakat Maluku Butuh Kesempatan Kerja
Soal Blok Masela, Masyarakat Maluku Butuh Kesempatan Kerja
A A A
JAKARTA - Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Budi Santoso mengemukakan, jika pembangunan kilang Blok Masela di Maluku dilakukan di lepas pantai, masyarakat akan kehilangan kesempatan. Opportunity yang mereka harapkan adalah kesempatan kerja.

"Risiko utamanya (jika kilang dibangun di laut) saya lihat rakyat Indonesia akan kehilangan opportunity-nya, kesempatan untuk memanfaatkan, terutama rakyat di Maluku Selatan. Kan di sana ada pulau-pulau lain yang bisa ditumbuhkan. Sekarang seperti Freeport itu, Timika muncul dan berkembang karena ada itu. Bontang itu muncul karena ada pabrik gas," ujarnya, kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (10/3/2016)

Budi meminta kepada pemerintah jangan hanya melihat dari segi pendapatan. Mereka menganggap jika pembangunan di laut lebih menguntungkan dibandingkan di darat.

"Ya memang menurut mereka lebih menguntungkan. Karena cuma gas, diolah, dikompres, masukin tangki, jual. Lebih mudah memang floating. Setelah itu kirim ke Jawa," katanya.

Namun, lanjut dia, untuk membuat sesuatu yang mengapung tetap stabil di laut merupakan hal sulit. Meskipun terlihat lebih mudah, namun teknologi yang digunakan akan lebih mahal.

"Kalau masalah teknologi, itu mengapung sih enggak masalah. Tapi kan membuat Benda mengapung tetap berdiri tegak dan stabil itu susah. Teknologinya belum ada. Kalaupun sudah ada, itu pasti mahal sekali dan pasti biayanya habis di situ," tandasnya.

Baca juga:

Ribut Blok Masela, RI Tertinggal dari Malaysia Soal FLNG

Sudirman Said-Rizal Ramli Ditantang DPR Debat Terbuka Blok Masela

Ditantang Debat dengan Rizal Ramli, Ini Jawaban Sudirman Said
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6580 seconds (0.1#10.140)