Rizal Ramli-Sudirman Said Tak Bisa Ganti Inpex dan Shell di Blok Masela
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan Menteri Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said tidak bisa mengganti investor di lapangan abadi Blok Masela, yaitu Inpex dan Shell. Sebab itu, berita yang menyebutkan kedua perusahaan migas itu akan ditendang tidak benar.
Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Menko Kemaritiman Abdul Rachim. Dia menjelaskan, pada dasarnya kedua kementerian tidak berhak mengganti investor di lapangan abadi itu dengan seenaknya. Sebab, yang berhak mengganti hanyalah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Soal bahwa akan mengganti investor, itu enggak bisa mengganti. Karena investor itu, sebetulnya yang berwenang untuk mengganti itu adalah SKK Migas. Nah, jadi menteri ESDM pun enggak berhak mengganti investor itu," ujarnya, di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Selain itu, jika memang atasannya meminta agar Inpex ataupun Shell diganti, maka sudah dapat dipastikan akan terjadi perlawanan hukum dari investor tersebut. Apalagi, Inpex sudah aktif di Indonesia sejak 1998. Mereka pun telah mengeluarkan sejumlah investasi untuk menemukan cadangan gas di lokasi tersebut.
"Karena Inpex itu sudah aktif dari 1998. Dapat kontrak PSC. Nah dia sudah keluar uang banyak untuk menemukan gas-gas itu, dan uangnya itu belum dibayar," jelasnya.
Menurut Rahim, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menemukan cadangan migas di lokasi tersebut seluruhnya menggunakan uang investor. Pemerintah baru akan membayarnya dengan cost recovery, saat Blok Masela benar-benar telah berproduksi.
"Jadi kalau enggak produksi, barangnya dijual, sebagian uangnya diambil cost recoevry itu. Jadi sebelum ada cost recovery tidak mungkin ada pengeluaran uang dari negara. Jadi ini masih uangnya Inpex semua," bebernya.
Pada dasarnya, lanjut Rachim, yang diinginkan Menko Rizal adalah agar proyek di Blok Masela menjadi bisnis yang menguntungkan baik buat Indonesia maupun investor sesuai dengan kaidah internasional. "Jadi tidak ada itu Rizal Ramli mau mengganti investor. Itu pelintiran dari media. Supaya membuat karakter kepada Pak Menko. Jadi itu yang sebenarnya terjadi," tandasnya.
Baca juga:
Penyebab Kisruh Rizal Ramli-Sudirman Said Soal Blok Masela
Klarifikasi Hitungan Kilang Blok Masela, Rizal Ramli Temui Inpex
Blok Masela Ricuh, Tim Rizal Ramli Pede Shell-Inpex Tak Kabur
Hal tersebut disampaikan Tenaga Ahli Menko Kemaritiman Abdul Rachim. Dia menjelaskan, pada dasarnya kedua kementerian tidak berhak mengganti investor di lapangan abadi itu dengan seenaknya. Sebab, yang berhak mengganti hanyalah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"Soal bahwa akan mengganti investor, itu enggak bisa mengganti. Karena investor itu, sebetulnya yang berwenang untuk mengganti itu adalah SKK Migas. Nah, jadi menteri ESDM pun enggak berhak mengganti investor itu," ujarnya, di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (11/3/2016).
Selain itu, jika memang atasannya meminta agar Inpex ataupun Shell diganti, maka sudah dapat dipastikan akan terjadi perlawanan hukum dari investor tersebut. Apalagi, Inpex sudah aktif di Indonesia sejak 1998. Mereka pun telah mengeluarkan sejumlah investasi untuk menemukan cadangan gas di lokasi tersebut.
"Karena Inpex itu sudah aktif dari 1998. Dapat kontrak PSC. Nah dia sudah keluar uang banyak untuk menemukan gas-gas itu, dan uangnya itu belum dibayar," jelasnya.
Menurut Rahim, seluruh biaya yang dikeluarkan untuk menemukan cadangan migas di lokasi tersebut seluruhnya menggunakan uang investor. Pemerintah baru akan membayarnya dengan cost recovery, saat Blok Masela benar-benar telah berproduksi.
"Jadi kalau enggak produksi, barangnya dijual, sebagian uangnya diambil cost recoevry itu. Jadi sebelum ada cost recovery tidak mungkin ada pengeluaran uang dari negara. Jadi ini masih uangnya Inpex semua," bebernya.
Pada dasarnya, lanjut Rachim, yang diinginkan Menko Rizal adalah agar proyek di Blok Masela menjadi bisnis yang menguntungkan baik buat Indonesia maupun investor sesuai dengan kaidah internasional. "Jadi tidak ada itu Rizal Ramli mau mengganti investor. Itu pelintiran dari media. Supaya membuat karakter kepada Pak Menko. Jadi itu yang sebenarnya terjadi," tandasnya.
Baca juga:
Penyebab Kisruh Rizal Ramli-Sudirman Said Soal Blok Masela
Klarifikasi Hitungan Kilang Blok Masela, Rizal Ramli Temui Inpex
Blok Masela Ricuh, Tim Rizal Ramli Pede Shell-Inpex Tak Kabur
(dmd)