Program Minapadi Pangkas Ongkos Produksi Pertanian 50%

Jum'at, 11 Maret 2016 - 22:57 WIB
Program Minapadi Pangkas...
Program Minapadi Pangkas Ongkos Produksi Pertanian 50%
A A A
SLEMAN - Program minapadi yang dicanangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan manfaat bagi petani di daerah. Seperti yang dialami kelompok tani di Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan, Sleman, melalui program ini biaya produksi (cost) petani turun hingga 50%.

"Misalnya, kita pakai Rp150 ribu untuk biaya penyiangan per 1.000 meter persegi, itu semenjak kita ikut program ini cost untuk pupuk berkurang 50%. Itu untuk pupuk saja. Belum buat yang lainnya," ujar Ketua Kelompok Tani Mina Makmur Yogyakarta, Ariyantono di Sleman, Jumat (11/3/2016).

Dia menuturkan, selain penghematan pupuk, penggunaan pestisida juga tidak ada dan menghasilkan padi organik yang lebih sehat dengan bantuan ikan Nila AS, asli Yogyakarta.

‎"Iya, minimal kita mengurangi penggunaan pupuk kimia. Karena kita enggak gunain pestisida, jadi untuk biaya penyiangan juga berkurang karena kita rendam air terus. Awalnya memang pakai pupuk urea, tapi selebihnya kita pakai ikan saja," katanya.

Ariyanto menjelaskan, di sekitar tanaman padi, di tepi-tepinya dipasang jaring-jaring untuk mencegah adanya burung yang memakan ikan Nila Sa ketika baru ditebar.

"Jadi ini ada jaringnya. Itu untuk mengantisipasi adanya burung. Jadi ketika tanaman masih kecil, ikan kita tebar. Nah, ikannya ini berwarna, jadi memancing peredaran burung predator. Akhirnya untuk pengamanan, kita pasang jaring," katanya.

Sementara untuk keamanan padi dan lahan dari tangan-tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, dia mengatakan sama sekali tidak khawatir karena pemiliknya adalah warga sekitar.

"Kalau keamanan, yang artinya takut lahannya diracun lah terus ikannya mati, saya rasa ini cukup aman. Karena ini terbuka, tapi ini milik masyarakat sekitar sini. Jadi kita enggak perlu khawatir kalau misalnya ini dituang racun atau dirusak. Insya Allah aman. Semuanya memiliki," pungkasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9429 seconds (0.1#10.140)