Jokowi Resmikan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IV
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan jalan tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) seksi IV sepanjang 18,47 kilometer (km) yang memanjang dari Krian hingga Mojokerto.
Jalan Tol Sumo merupakan bagian dari Tol Trans Jawa, yang terdiri dari empak seksi, yaitu seksi IA Waru-Sepanjang (2,3km) dan Seksi IB Sepanjang-Western Ring Road (4,3km). Seksi II Western Ring Road- Driyorejo (5,1km), Seksi III Driyorejo-Krian (6,1km), dan Seksi IV Krian-Mojokerto (18,47km).
"Negara ingin berkonsentrasi pada dua hal besar yaitu deregulasi dan pembangunan infrastruktur. Kita ingin fokus, kita ingin konsentrasi di sana. Deregulasi diperlukan agar ada kecepatan kita dalam bertindak melaksanakan pembangunan," kata Jokowi dalam sambutannya di gerbang Tol Penompo, Kecamatan Jetis, Mojokerto seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (19/3/2016).
Menurutnya, terdapat 42.000 peraturan terdiri dari Perpres, PP, Permen, dan peraturan-peraturan lainnya. Peraturan yang banyak ini menjerat pemerintah, sehingga tidak mempunyai kecepatan dalam bertindak di lapangan.
Atas dasar itu, pemerintah segera menyederhanakan agar semua dapat diputuskan, dikerjakan dengan cepat. Indonesia, lanjut Jokowi, terlambat dalam pembangunan infrastruktur, karena itu pemerintah menargetkan dalam lima tahun minimal telah terbangun tol sepanjang 1.000 km.
"Dari merdeka sampai sekarang, 70 tahun, kita baru mempunyai 840 km, sebab itu saya bertarget kepada Bapak Menteri PU, lima tahun minimal 1.000 km," ujar dia.
Perihal jalan tol Surabaya-Mojokerto yang sudah 21 tahun direncanakan dan sudah 18 km dapat direalisasikan, Presiden mengapresiasi kinerja Gubernur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati Mojokerto, Gresik, dan pihak terkait yang dapat menyelesaikan pembebasan lahan tersebut, dan meminta pembangunan sisanya dapat diselesaikan pada 2017.
Pada kesempatan yang sama, dia dengan tegas meminta pemerintah daerah, gubernur, bupati, wali kota harus segera turun ke lapangan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan.
"Saya titip pada Bapak wagub, bupati, wali kota memang harus sering turun di lapangan, masalah-masalah itu akan selesai kalau lapangan dikuasai," ujar Jokowi.
Dengan adanya tol ini, diharapkan mobilitas barang dan orang makin cepat, biaya logistik makin murah, dan akhirnya harga-harga barang murah. Sehingga, masyarakat dapat membeli barang lebih murah.
Jalan Tol Sumo merupakan bagian dari Tol Trans Jawa, yang terdiri dari empak seksi, yaitu seksi IA Waru-Sepanjang (2,3km) dan Seksi IB Sepanjang-Western Ring Road (4,3km). Seksi II Western Ring Road- Driyorejo (5,1km), Seksi III Driyorejo-Krian (6,1km), dan Seksi IV Krian-Mojokerto (18,47km).
"Negara ingin berkonsentrasi pada dua hal besar yaitu deregulasi dan pembangunan infrastruktur. Kita ingin fokus, kita ingin konsentrasi di sana. Deregulasi diperlukan agar ada kecepatan kita dalam bertindak melaksanakan pembangunan," kata Jokowi dalam sambutannya di gerbang Tol Penompo, Kecamatan Jetis, Mojokerto seperti dikutip dari laman Setkab, Sabtu (19/3/2016).
Menurutnya, terdapat 42.000 peraturan terdiri dari Perpres, PP, Permen, dan peraturan-peraturan lainnya. Peraturan yang banyak ini menjerat pemerintah, sehingga tidak mempunyai kecepatan dalam bertindak di lapangan.
Atas dasar itu, pemerintah segera menyederhanakan agar semua dapat diputuskan, dikerjakan dengan cepat. Indonesia, lanjut Jokowi, terlambat dalam pembangunan infrastruktur, karena itu pemerintah menargetkan dalam lima tahun minimal telah terbangun tol sepanjang 1.000 km.
"Dari merdeka sampai sekarang, 70 tahun, kita baru mempunyai 840 km, sebab itu saya bertarget kepada Bapak Menteri PU, lima tahun minimal 1.000 km," ujar dia.
Perihal jalan tol Surabaya-Mojokerto yang sudah 21 tahun direncanakan dan sudah 18 km dapat direalisasikan, Presiden mengapresiasi kinerja Gubernur, Wakil Gubernur Jawa Timur, Bupati Mojokerto, Gresik, dan pihak terkait yang dapat menyelesaikan pembebasan lahan tersebut, dan meminta pembangunan sisanya dapat diselesaikan pada 2017.
Pada kesempatan yang sama, dia dengan tegas meminta pemerintah daerah, gubernur, bupati, wali kota harus segera turun ke lapangan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan pembangunan.
"Saya titip pada Bapak wagub, bupati, wali kota memang harus sering turun di lapangan, masalah-masalah itu akan selesai kalau lapangan dikuasai," ujar Jokowi.
Dengan adanya tol ini, diharapkan mobilitas barang dan orang makin cepat, biaya logistik makin murah, dan akhirnya harga-harga barang murah. Sehingga, masyarakat dapat membeli barang lebih murah.
(izz)