Menteri Susi Lapor Jokowi Gagalkan Pencurian Ikan Kapal China

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti akan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait aksi kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menggagalkan pencurian ikan oleh nelayan China yang menggunakan kapal KM Kway Fet 10078 di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Apalagi, kapal penjaga pantai dan laut (coast guard) China telah semena-mena dengan melindungi kapal pencuri ikan tersebut.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi Sapto Pribowo menuturkan, terkait aksi kapal maling ikan asal Negeri Tirai Bambu -julukan China- tersebut sudah pasti Presiden Jokowi langsung berinteraksi dengan Menteri Susi. Namun, Menteri Susi sudah pasti akan melaporkan aksi semena-mena tersebut kepada Jokowi mengingat persoalan tersebut sangat penting dan berkaitan dengan teritori Indonesia.

"Kalau soal itu pasti Presiden berinteraksinya dengan Menteri Susi. Pasti Bu Susi akan melaporkan itu setiap saat, apalagi ini (aksi penangkapan ikan secara ilegal oleh kapal China) soal penting, apa yang dinstruksikan ke Menteri Susi saya belum tahu," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/3/2016).

Sebagai informasi, Sabtu (19/3) malam kemarin Satgas IUU Fishing kembali menangkap kapal pelaku IUU fishing dari China bernomor kapal KM Kway Fey 10078 berbobot lebih dari 200 gross ton (GT) yang mencuri ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Proses penangkapan tersebut dilakukan oleh Kapal Perikanan (KP) Hiu 11.

Proses penangkapan KM Kway Fey 10078 tersebut juga berlangsung dramatis, sebab juga diikuti aksi kejar-kejaran dengan kapal coast guard milik Negeri Tirai Bambu tersebut. Kapal Perikanan Hiu 11 yang berkejar-kejaran dengan Kway Fey dan kapal coast guard China tersebut terpaksa melepaskan kapal tangkapan tersebut karena menghindari baku tembak dan timbulnya korban jiwa dalam insiden tersebut. KP Hiu 11 pun ukurannya hanya 100 GT, ‎sementara bobot kapal coast guard Tiongkok bisa mencapai 1.000 GT.