Dukung Program Sejuta Rumah, BTN Kelola Dana Kemenhub
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam pengelolaan keuangan untuk mendukung ketersediaan dana dalam program sejuta rumah. Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengatakan perseroan terus berupaya memperkuat struktur pendanaan guna mendukung program sejuta rumah.
"Kemenhub menjadi lembaga berikutnya yang diincar Bank BTN dalam pengelolaan dana lembaga untuk mendukung program sejuta rumah. Kami perlu sumber dana besar untuk mendukung program pemerintah dalam sejuta rumah," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/3/2016).
Seperti diketahui selama ini Bank BTN telah berupaya melakukan kegiatan korporasi guna memperoleh sumber dana untuk mendukung program tersebut. Beberapa lembaga sudah tercatat menjadi mitra Bank BTN untuk tujuan ini. Lanjut dia, kerja sama BTN dengan Kemenhub lebih dimaksudkan untuk pengelolaan dana lembaga.
Dia menambahkan dalam kerja sama tersebut nantinya Bank BTN akan mengelola dana Kemenhub dengan pemanfaatan sebesar-besarnya untuk keperluan Kemenhub. "Kami juga akan memberikan fasilitas jasa dan layanan perbankan untuk memenuhi kebutuhan bisnis Kemenhub," imbuhnya.
Selain itu, BTN juga akan memberikan dukungan bagi mitra kerja terkait Kemenhub RI dengan pola kerja sama yang telah disepakati. Adapun ruang lingkup kerja sama mencakup pengelolaan seluruh aktivitas kegiatan operasional keuangan Kemenhub, fasilitas kredit atau pembiayaan dan tabungan karyawan di lingkungan Kemenhub,
Pembukaan outlet dan ATM di lingkungan Kemenhub, pemanfaatan jasa dan layanan perbankan di lingkungan Kemenhub RI beserta mitra.
Termasuk dukungan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Kemenhub, serta jasa dan layanan perbankan lainnya yang dibutuhkan. Banyak lini bisnis yang terkait menjadi fokus Kemenhub dengan bisnis Bank BTN. Penyediaan moda angkutan darat, laut dan udara termasuk upaya perbaikan fasilitasnya baik bagi pengguna ataupun pelaksana di lapangan merupakan rentetatan bisnis dan mengait dengan bisnis bank.
"Kami ingin ikut berperan dalam hal ini agar upaya Kemenhub dalam mengembangkan bisnis sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih maksimal. Ada kompetensi yang dimiliki BTN yang mungkin tidak dimiliki bank lainnya dan inilah yang kami harapkan bagaimana peran itu dapat diisi oleh Bank BTN," jelasnya.
Sementara terkait dengan bisnis Bank BTN dalam bidang pembiayaan perumahan, dia menegaskan pihaknya terbuka untuk memberikan dukungan pembiayaan perumahan bagi pegawai di lingkungan Kemenhub. Fasiitas pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bagi pegawai di lingkungan Kemenhub terbuka untuk dapat diberikan dengan pola kerja sama yang sudah disepakati kedua belah pihak.
Apalagi, lanjut dia, pembiayaan perumahan memang menjadi kompetensi bisnis Bank BTN. Banyak pola kerja sama yang dapat dikembangkan ke depan bersama Kemenhub. Ini merupakan awal yang diarapkan BTN dapat dikembangkan dengan pola kerja sama lainnya secara sinergi dan menguntungkan kedua belah pihak.
Seperti diketahui dalam anggaran 2016 Kemenhub mengelola dana lebih dari Rp48 triliun. Menurutnya pemerintah membutuhkan dukungan dalam pengembangan program sejuta rumah. Sebagai bagian dari pemerintah, pihaknya berharap dapat mengelola sebagian dana itu dalam rangka mendukung pendanaan program sejuta rumah. "Kami sudah mengembangkan pola sejenis dengan beberapa instansi pemerintah lainnya," tandasnya.
"Kemenhub menjadi lembaga berikutnya yang diincar Bank BTN dalam pengelolaan dana lembaga untuk mendukung program sejuta rumah. Kami perlu sumber dana besar untuk mendukung program pemerintah dalam sejuta rumah," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (21/3/2016).
Seperti diketahui selama ini Bank BTN telah berupaya melakukan kegiatan korporasi guna memperoleh sumber dana untuk mendukung program tersebut. Beberapa lembaga sudah tercatat menjadi mitra Bank BTN untuk tujuan ini. Lanjut dia, kerja sama BTN dengan Kemenhub lebih dimaksudkan untuk pengelolaan dana lembaga.
Dia menambahkan dalam kerja sama tersebut nantinya Bank BTN akan mengelola dana Kemenhub dengan pemanfaatan sebesar-besarnya untuk keperluan Kemenhub. "Kami juga akan memberikan fasilitas jasa dan layanan perbankan untuk memenuhi kebutuhan bisnis Kemenhub," imbuhnya.
Selain itu, BTN juga akan memberikan dukungan bagi mitra kerja terkait Kemenhub RI dengan pola kerja sama yang telah disepakati. Adapun ruang lingkup kerja sama mencakup pengelolaan seluruh aktivitas kegiatan operasional keuangan Kemenhub, fasilitas kredit atau pembiayaan dan tabungan karyawan di lingkungan Kemenhub,
Pembukaan outlet dan ATM di lingkungan Kemenhub, pemanfaatan jasa dan layanan perbankan di lingkungan Kemenhub RI beserta mitra.
Termasuk dukungan pelaksanaan kegiatan di lingkungan Kemenhub, serta jasa dan layanan perbankan lainnya yang dibutuhkan. Banyak lini bisnis yang terkait menjadi fokus Kemenhub dengan bisnis Bank BTN. Penyediaan moda angkutan darat, laut dan udara termasuk upaya perbaikan fasilitasnya baik bagi pengguna ataupun pelaksana di lapangan merupakan rentetatan bisnis dan mengait dengan bisnis bank.
"Kami ingin ikut berperan dalam hal ini agar upaya Kemenhub dalam mengembangkan bisnis sekaligus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan lebih maksimal. Ada kompetensi yang dimiliki BTN yang mungkin tidak dimiliki bank lainnya dan inilah yang kami harapkan bagaimana peran itu dapat diisi oleh Bank BTN," jelasnya.
Sementara terkait dengan bisnis Bank BTN dalam bidang pembiayaan perumahan, dia menegaskan pihaknya terbuka untuk memberikan dukungan pembiayaan perumahan bagi pegawai di lingkungan Kemenhub. Fasiitas pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bagi pegawai di lingkungan Kemenhub terbuka untuk dapat diberikan dengan pola kerja sama yang sudah disepakati kedua belah pihak.
Apalagi, lanjut dia, pembiayaan perumahan memang menjadi kompetensi bisnis Bank BTN. Banyak pola kerja sama yang dapat dikembangkan ke depan bersama Kemenhub. Ini merupakan awal yang diarapkan BTN dapat dikembangkan dengan pola kerja sama lainnya secara sinergi dan menguntungkan kedua belah pihak.
Seperti diketahui dalam anggaran 2016 Kemenhub mengelola dana lebih dari Rp48 triliun. Menurutnya pemerintah membutuhkan dukungan dalam pengembangan program sejuta rumah. Sebagai bagian dari pemerintah, pihaknya berharap dapat mengelola sebagian dana itu dalam rangka mendukung pendanaan program sejuta rumah. "Kami sudah mengembangkan pola sejenis dengan beberapa instansi pemerintah lainnya," tandasnya.
(akr)