Soal Pembangunan Infrastruktur Indonesia Ketinggalan dari India
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menilai Indonesia masih ketinggalan dalam pembangunan infrastruktur. Sebagai contoh India, mereka telah lebih dulu menjalankan pembangunan infrastruktur dan kini mereka sudah merasakan dampak dari pembangunan tersebut terhadap perekonomian negara.
"India dia bangun infrastrukturnya sudah sejak dari beberapa waktu lalu. Praktis sebetulnya kita baru lakukan agak terbelakang dalam soal infrastruktur," ujarnya di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Kendati demikian, saat ini pemerintah telah memulai pembangunan infrastruktur prioritas. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diharapkan, hal tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lebih baik. Terlebih, pemerintah juga telah mengalokasikan dana lebih besar untuk pembangunan infrastruktur.
"Sekarang kita sudah mulai dapat panennya. Kemudian sudah dialokasikan lagi dana infrastruktur yang makin banyak, jadi nanti pelan-pelan proses ini akan terjadi," imbuhnya.
Namun, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengingatkan agar Indonesia berhati-hati dalam mengelola anggaran. Meski meminta pemerintah mencontek India dalam pembangunan infrastruktur, namun negara tersebut juga pernah mengalami defisit anggaran. Diharapkan, hal tersebut tidak terjadi di Indonesia.
"Defisit India lebih besar dari kita. Pemerintah mau coba perluas tax base-nya. Bisa dilakukan dalam kaitan ini adalah tax base diperluas. Salah satu keunggulan dari tax amnesty kalau saya bukan soal uang kembali, tetapi dia punya daftar dari tax base yang diperluas sehingga tahun depan kita punya tax base yang lebih besar," pungkasnya.
"India dia bangun infrastrukturnya sudah sejak dari beberapa waktu lalu. Praktis sebetulnya kita baru lakukan agak terbelakang dalam soal infrastruktur," ujarnya di Gedung Bank Indonesia (BI), Jakarta, Rabu (23/3/2016).
Kendati demikian, saat ini pemerintah telah memulai pembangunan infrastruktur prioritas. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diharapkan, hal tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional lebih baik. Terlebih, pemerintah juga telah mengalokasikan dana lebih besar untuk pembangunan infrastruktur.
"Sekarang kita sudah mulai dapat panennya. Kemudian sudah dialokasikan lagi dana infrastruktur yang makin banyak, jadi nanti pelan-pelan proses ini akan terjadi," imbuhnya.
Namun, mantan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini mengingatkan agar Indonesia berhati-hati dalam mengelola anggaran. Meski meminta pemerintah mencontek India dalam pembangunan infrastruktur, namun negara tersebut juga pernah mengalami defisit anggaran. Diharapkan, hal tersebut tidak terjadi di Indonesia.
"Defisit India lebih besar dari kita. Pemerintah mau coba perluas tax base-nya. Bisa dilakukan dalam kaitan ini adalah tax base diperluas. Salah satu keunggulan dari tax amnesty kalau saya bukan soal uang kembali, tetapi dia punya daftar dari tax base yang diperluas sehingga tahun depan kita punya tax base yang lebih besar," pungkasnya.
(dmd)