Soal Blok Masela, Rumor Sudirman Said Mundur Mencuat
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kemarin akhirnya membuat keputusan mengenai skema pengembangan kilang di Blok Masela, Maluku. Setelah melalui perdebatan cukup panjang, akhirnya Jokowi memilih membangun kilang Masela dengan skema pipanisasi di darat (onshore) seperti yang direkomendasikan Menko bidang Kemaritiman Rizal Ramli.
(Baca: Jokowi Akhirnya Putuskan Kilang Blok Masela Dibangun di Darat)
Pilihan Jokowi untuk membangun kilang darat di Lapangan Abadi tentu bertolak belakang dengan keinginan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang sejak awal menegaskan skema LNG terapung (floating LNG/offshore) lebih cocok untuk pembangunan kilang Blok Masela.
Kini, beredar kabar Sudirman Said akan memilih mengundurkan diri dari jabatan yang telah diembannya sekitar 1,5 tahun.
Saat dikonfirmasi Sindonews, Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu enggan menanggapi kabar yang beredar mengenai pengunduran diri atasannya tersebut. "Tunggu saja Pak Menteri ESDM (Sudirman Said) sebentar lagi mau konpers," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
(Baca: Jokowi Pilih Kilang Darat, Menteri ESDM Pastikan Blok Masela Molor)
Diketahui, sejak awal Sudirman dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berbeda dengan rekomendasi yang disampaikan Menko Rizal Ramli, terkait pembangunan kilang di Blok Masela.
Kementerian ESDM berpendapat bahwa jika kilang tersebut dibangun di darat, akan molor dari rencana awal yaitu pada 2018. Selain itu, investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun kilang di darat lebih mahal sekitar USD19,3 miliar. Sementara, jika dibangun di laut hanya USD14,8 miliar.
Saat ini, Menteri ESDM berencana menggelar konferensi pers menindaklanjuti keputusan Presiden Jokowi terkait Blok Masela tersebut. Hingga berita ini diturunkan, konferensi pers yang dijadwalkan akan berlangsung pukul 12.30 WIB masih belum dimulai.
Baca:
Jokowi Pilih Kilang Darat untuk Blok Masela, Ini Respon Shell
Rizal Ramli Semringah Jokowi Pilih Kilang Darat untuk Blok Masela
Blok Masela Pakai Kilang Darat, Shell Diyakini Bakal Cabut
(Baca: Jokowi Akhirnya Putuskan Kilang Blok Masela Dibangun di Darat)
Pilihan Jokowi untuk membangun kilang darat di Lapangan Abadi tentu bertolak belakang dengan keinginan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said yang sejak awal menegaskan skema LNG terapung (floating LNG/offshore) lebih cocok untuk pembangunan kilang Blok Masela.
Kini, beredar kabar Sudirman Said akan memilih mengundurkan diri dari jabatan yang telah diembannya sekitar 1,5 tahun.
Saat dikonfirmasi Sindonews, Staf Khusus Menteri ESDM Said Didu enggan menanggapi kabar yang beredar mengenai pengunduran diri atasannya tersebut. "Tunggu saja Pak Menteri ESDM (Sudirman Said) sebentar lagi mau konpers," katanya kepada Sindonews di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
(Baca: Jokowi Pilih Kilang Darat, Menteri ESDM Pastikan Blok Masela Molor)
Diketahui, sejak awal Sudirman dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berbeda dengan rekomendasi yang disampaikan Menko Rizal Ramli, terkait pembangunan kilang di Blok Masela.
Kementerian ESDM berpendapat bahwa jika kilang tersebut dibangun di darat, akan molor dari rencana awal yaitu pada 2018. Selain itu, investasi yang harus dikeluarkan untuk membangun kilang di darat lebih mahal sekitar USD19,3 miliar. Sementara, jika dibangun di laut hanya USD14,8 miliar.
Saat ini, Menteri ESDM berencana menggelar konferensi pers menindaklanjuti keputusan Presiden Jokowi terkait Blok Masela tersebut. Hingga berita ini diturunkan, konferensi pers yang dijadwalkan akan berlangsung pukul 12.30 WIB masih belum dimulai.
Baca:
Jokowi Pilih Kilang Darat untuk Blok Masela, Ini Respon Shell
Rizal Ramli Semringah Jokowi Pilih Kilang Darat untuk Blok Masela
Blok Masela Pakai Kilang Darat, Shell Diyakini Bakal Cabut
(izz)